“Perang sudah usang dan tanpa menggunakan kekerasan adalah satu-satunya cara yang mungkin,” katanya seperti dikutip oleh IQNA, mengutip phayul.com.
“Saya berdoa untuk perdamaian di Ukraina sesegera mungkin. Dialog adalah cara terbaik untuk menyelesaikan perselisihan, dan perdamaian sejati dibangun melalui saling pengertian dan menghormati satu sama lain," katanya.
Pemimpin Tibet, seorang advokat terkemuka perlucutan senjata global, mengatakan dialog adalah satu-satunya alat yang efektif untuk menyelesaikan perselisihan apapun. Masalah dan perbedaan paling baik diselesaikan melalui dialog dan perdamaian sejati melalui saling pengertian dan saling menghormati. Kita tidak boleh kehilangan harapan. Abad kedua puluh adalah abad perang dan pertumpahan darah. Abad ke-21 harus menjadi abad dialog.
Menyusul serangan oleh pasukan Rusia di Ukraina pada Kamis pagi, 24 Februari, perang kini telah memasuki hari kelima, dan seiring berlanjutnya perang, banjir reaksi global terhadap peristiwa tersebut terus berlanjut, dengan tekanan diplomatik serta ancaman dan sanksi internasional terhadap Rusia semakin meningkat.
Pada dini hari Kamis pagi, Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi mengumumkan "operasi militer khusus" terhadap Ukraina.
Rusia telah menyatakan bahwa tindakannya di Ukraina bukanlah awal dari perang, tetapi upaya untuk mencegah perang dunia, tetapi banyak negara di dunia, termasuk negara-negara Eropa dan Amerika Serikat, segera mengutuk tindakan Rusia ini sebagai perang melawan Ukraina. Mereka mulai melipatgandakan tekanan diplomatik dan ekonomi mereka terhadap Rusia. (HRY)