IQNA

Konsep Etika dalam Alquran/ 26

Kejujuran dan Integritas, Dua Berlian Berharga dalam Diri Manusia

9:34 - September 13, 2023
Berita ID: 3478916
TEHERAN (IQNA) - Kejujuran dan integritas adalah dua berlian berharga yang dapat dicapai seseorang melalui upaya keras dalam tambang moralnya.

Salah satu keutamaan akhlak yang membawa kebahagiaan dunia dan akhirat bagi seluruh manusia adalah kejujuran. Singkatnya dapat dikatakan: Kejujuran dan kebenaran adalah dua kunci untuk mengetahui isi hati seseorang dari segi yang berbeda, maka jika seseorang ingin mengetahui baik buruknya seseorang, maka ia harus mengujinya dalam soal jujur ​​dan menunaikan amanah.

Salah satu dampak kejujuran bagi manusia adalah dengan melaluinya seseorang dapat mengumpulkan kehormatan bagi dirinya sendiri sehingga menemukan akhlak yang terhormat dan mulia di semua kalangan. Oleh karena itu, Imam Ali as berkata:

علَيْكَ بِالصِّدْقِ، فَمَنْ صَدَقَ فِى اقْوالِهِ جَلَّ قَدْرُهُ

“Wajib atasmu berlaku jujur, sebab siapa yang jujur ​​dalam perkataannya maka akan naik kedudukannya dalam masyarakat”.

Sebaliknya, berkata jujur ​​memberikan keberanian dan ketabahan bagi seseorang, yang melaluinya seseorang dapat mencapai ketenangan hati, namun kebohongan dan kemunafikan selalu menempatkan seseorang pada posisi cemas dan takut. Karena pembohong selalu takut kebohongannya terbongkar dan nama baiknya hilang di mata masyarakat.

Kejujuran, selain dua hal yang telah disebutkan, membuat seseorang tahan terhadap perbuatan zalim dan dosa, dan kejujuran ini menghindarkannya dari berbuat dosa, karena orang yang jujur ​​mengetahui bahwa jika ia berbuat dosa, ia tidak dapat menutupi dosa itu, dan jika mereka bertanya tentang kejahatan itu, dia pasti akan mengaku. Oleh karena itu, dia tidak melakukan kesalahan apa pun untuk tidak berada dalam posisi tersebut.

Kejujuran dan kebohongan terlihat dalam perbuatan manusia sebagaimana terucapkan lewat lisan. Orang yang perbuatannya berlawanan dengan penampilan adalah pembohong, dan orang yang penampilan dan batinnya serasi adalah orang yang jujur. Oleh karena itu ketika orang-orang munafik mendatangi Rasulullah dan bersaksi tentang nubuwwah dan kenabiannya, maka Allah berfirman dalam Alquran bahwa orang-orang munafik berbohong. Nabi Muhammad saw adalah nabi Allah dan ini bukanlah suatu kebohongan, namun ketika Allah bersaksi bahwa orang-orang munafik berbohong tentang hal ini, maksudnya adalah karena pernyataan ini tidak sesuai dengan realitas batin mereka, maka mereka dianggap pendusta. Mereka berbicara dalam bahasa yang menyatakan Anda adalah Utusan Tuhan, tetapi mereka tidak mempercayainya di dalam hati mereka.

Kejujuran sangat berharga bagi Allah sehingga Dia berfirman dalam sebuah ayat Alquran:

لِيَجْزِىَ اللَّهُ الصَّادِقِينَ بِصِدْقِهِمْ وَ يُعَذِّبَ المُنافِقِينَ انْ شاءَ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ انَّ اللَّهَ كانَ غَفُوراً رَحِيماً

“Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Ahzab: 24)

Kunci-kunci: Alquran  ، Etika ، Berkata Jujur ، Jujur
captcha