IQNA

Metode Pendidikan Para Nabi; Musa (as)/ 32

Melakukan Serupa dalam Kisah Nabi Musa

18:11 - October 15, 2023
Berita ID: 3479068
TEHERAN (IQNA) - Dalam beberapa kasus, ketika menghadapi orang-orang keras kepala yang tidak mau tunduk pada kebenaran, para Nabi menggunakan cara konfrontasi serupa, sehingga mungkin dengan cara ini mereka bisa menumpas semangat arogannya dan membangunkan jiwa tertidurnya.

Salah satu metode pendidikan yang digunakan dalam Alquran adalah metode konfrontasi serupa. Konfrontasi serupa (timbal balik) berarti melakukan kepada orang lain apa yang dia lakukan terhadap Anda.

Dalam logika Alquran, kebanggaan bukanlah membuka lidah untuk menghina orang yang tidak layak, tetapi logika Alquran adalah menyapa mereka, yaitu menghindari konflik dan berpaling dari mereka dengan sikap acuh tak acuh.

Namun dalam beberapa kasus dalam Alquran dan hadis, dengan tetap menjaga syarat, diperintahkan untuk berbalas untuk mencegah kekurangajaran orang-orang yang tidak layak.

Allah berfirman dalam Alquran:

فَمَنِ اعْتَدَى عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدَى عَلَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

“Oleh sebab itu barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 194)

Dalam beberapa kasus, ketika menghadapi orang-orang keras kepala yang tidak mau tunduk pada kebenaran, para Nabi menggunakan cara konfrontasi serupa, sehingga mungkin dengan cara ini mereka bisa menumpas semangat arogannya dan membangunkan jiwa tertidurnya.

Tentu saja para nabi tidak memperlakukan semua orang dengan cara ini, oleh karena itu, yang tidak layak dapat dibagi menjadi dua jenis:

Orang-orang kategori pertama adalah orang-orang yang bodoh dan ucapan serta tindakan mereka didasarkan pada ketidaktahuan. Anda harus menghadapi kelompok ini dengan lemah lembut. Oleh karena itu, karakter kelemahlembutan dalam kasus yang benar tidak hanya tidak buruk tetapi juga konstruktif dan efektif. Kelompok lainnya adalah musuh yang jahat dan memperlakukan orang lain secara tidak pantas karena pemahaman dan perencanaan; tentu saja dalam kelompok ini harus melakukan konfrontasi serupa.

Nabi Musa as adalah salah satu nabi yang menggunakan metode ini melawan Fir’aun:

Nabi Musa (as) ditugaskan untuk memulai seruan keesaan Tuhan dari Fir’aun dan menghentikannya dari menganiaya orang-orang dan menyelamatkan Bani Israel dari aroganis Fir’aun:

وَ لَقَدْ آتَیْنا مُوسى تِسْعَ آیاتٍ بَیِّناتٍ فَسْئَلْ بَنِی إِسْرائِیلَ إِذْ جاءَهُمْ فَقالَ لَهُ فِرْعَوْنُ إِنِّی لَأَظُنُّکَ یا مُوسى مَسْحُوراً

“Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mukjizat yang nyata, maka tanyakanlah kepada Bani Israil, tatkala Musa datang kepada mereka lalu Fir'aun berkata kepadanya: "Sesungguhnya aku sangka kamu, hai Musa, seorang yang kena sihir". (QS. Al-Isra’: 101)

Nabi Musa menanggapi hinaan Fir’aun dengan pola perilaku yang sama.

قالَ لَقَدْ عَلِمْتَ ما أَنْزَلَ هؤُلاءِ إِلّا رَبُّ السَّماواتِ وَ الْأَرْضِ بَصائِرَ وَ إِنِّی لَأَظُنُّکَ یا فِرْعَوْنُ مَثْبُوراً

Musa menjawab: "Sesungguhnya kamu telah mengetahui, bahwa tiada yang menurunkan mukjizat-mukjizat itu kecuali Tuhan Yang memelihara langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata; dan sesungguhnya aku mengira kamu, hai Fir'aun, seorang yang akan binasa". (QS. Al-Isra: 102)

Jawaban Nabi Musa (as) sebenarnya mengandung hal ini: Fir’aun, kamu tahu betul bahwa tidak ada seorang pun selain Tuhan langit dan bumi yang menurunkan ayat-ayat yang mencerahkan ini, oleh karena itu kamu mengingkari fakta dengan ilmu dan informasi realitas. Kamu tahu betul bahwa ini dari Tuhan, dan aku juga tahu bahwa kamu mengetahuinya! Ini adalah tanda-tanda yang jelas yang dengannya orang-orang menemukan jalan yang benar dan mengikutinya. Kamu dengan sengaja menyangkalnya, aku pikir kamu akan binasa pada akhirnya, Fir’aun. (HRY)

captcha