Kami menyajikan daftar beberapa kalimat dan kata-kata yang telah digunakan untuk filosofi Khumus.
1- Generasi bersih
Dalam hadits kita membaca: “لتطیب ولادتهم”, membayar khumus membuat harta seseorang menjadi suci, dan kekayaan yang suci adalah pendahuluan dari generasi yang suci.
2- Penguat agama
Imam Ridha as mengatakan: "Khumus adalah hak kami untuk penyokong ajaran kami."
3- Tanda kesetiaan
Dalam ungkapan yang lain, kita membaca:
المسلم من یفى اللّه بما عهد الیه و لیس المسلم من اجاب باللسان و خالف بالقلب
Seorang Muslim sejati adalah seseorang yang setia pada perjanjian Ilahi dan bukanlah muslim sejati orang yang memberikan jawaban positif dengan lidahnya tetapi jawaban negatif dalam hatinya.
4- Membantu teman
5- Kesucian harta
Imam Shadiq as , berkata: “Saya tidak mempunyai tujuan mengambil dirhammu kecuali untuk mensucikanmu, karena keadaan keuanganku saat ini baik.”
6- Ketersediaan pendapatan
7- Menjaga reputasi dihadapan lawan
8- Pengentasan kemiskinan dari keluarga risalah
Imam Kadzim as, berkata: “Allah memberikan setengah dari khumus untuk pengentasan kemiskinan kerabat Nabi yang tidak mendapatkan zakat dan sedekah.”
9- Kafaroh dosa dan tabungan untuk hari kiamat
Imam Ridha as, berkata: “Mengeluarkan khumus harta adalah sarana mengampuni dosa dan menabung untuk hari kiamat dan hari kebutuhanmu.”
10- Jaminan surga
Seseorang mendatangi Imam Baqir as dan membayar khumus hartanya, Imam berkata: “Wajib bagi saya dan ayah saya untuk menjamin surga bagi Anda.”
11- Terliputi doa Imam
12- Kunci rezeki
13- Urutan dan akuntan di modal
Orang yang membuat rekening tahunan dan membayar khumus sebenarnya adalah seorang akuntan, teratur dan teliti, dan besarnya pendapatan dan konsumsinya dapat ditentukan.
14- Inayah khusus
Orang-orang yang ahlul khumus, yaitu mereka yang mempertimbangkan bagian Allah, Rasul, Ahlulbait dan bagian orang lain dalam setiap penghasilannya, sudah pasti Allah dan para walinya juga akan memberikan inayah khusus padanya.
Bukankah kita membaca dalam Alquran: “Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu”. (QS. Al-Baqarah: 152)
Bukankah kita membaca dalam Alquran: “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri”. (QS. Al-Isra’: 7)
Bukankah kita membacanya dalam Alquran:
اذا حیّیتم بتحیّة فحیّوا باحسن منها
“Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik”. (QS. An-Nisa: 86)
Bukankah Alquran sudah menjanjikan, “Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7)
Bukankah Alquran sudah mengabarkan bahwa Allah mencintai orang yang berbuat baik:
انّ اللّه یحبّ المحسنین
“Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Al-Baqarah: 195)
Ya, orang yang membayar khumus, memberikan hak-hak Allah, Rasul dan Imam, sebenarnya dia tunduk pada semua ayat yang diucapkan. Karena dia mengingat Allah, melakukan kebajikan, memuliakan para wali Allah dan orang-orang yang kekurangan, dan membantu ajaran Ilahi, dan menerima semua bantuan ini dibandingkan dengan 20% dari surplus pendapatan tahunan adalah suatu keuntungan yang besar.
* Diambil dari buku "Khumus" yang ditulis oleh Ayatullah Mohsen Qaraati (HRY)