Menurut Iqna, mengutip Salam Gateway, laporan The global Islamic Fintech menunjukkan bahwa ekonomi utama Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) terus mendominasi ruang FinTech Islam global, dan kawasan Asia Tenggara dan Dewan Kerja Sama Teluk muncul sebagai pusat regional yang kuat bagi aktivitas fintech Islam.
Menurut Laporan GIFT, Arab Saudi, Iran, Malaysia, UEA, Indonesia dan Kuwait telah muncul sebagai enam pasar FinTech Islam teratas dalam hal volume transaksi dan aset yang dikelola, mencakup 85% dari ukuran pasar global.
Dua pusat regional di Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Teluk Persia, yang dipimpin oleh Malaysia dan Arab Saudi, menunjukkan bahwa inisiatif untuk mendukung fintech Islam masih mengalami kemajuan.
Negara-negara seperti Indonesia, Malaysia dan Arab Saudi telah menjadi hotspot penting karena mendapat manfaat dari kerangka peraturan yang mendukung dan ekosistem keuangan Islam yang kuat.
Index The global Islamic Fintech (GIFT), yang merupakan bagian dari laporan tersebut, mencantumkan Malaysia, Arab Saudi, Indonesia, Uni Emirat Arab, dan Inggris sebagai lima negara fintech Islam teratas di dunia.
Namun, terdapat tantangan yang masih menghambat pertumbuhan sektor ini. Akses terhadap permodalan, pendidikan konsumen, peraturan, kompleksitas cakupan geografis telah diidentifikasi sebagai tantangan terbesar di sektor ini. (HRY)