Hujjatul Islam wal Muslimin Seyyed Mostafa Hosseini, sekretaris Dewan Pengembangan Kebudayaan Alquran, dalam sebuah wawancara dengan IQNA, mengacu pada hari-hari pemilihan presiden yang semakin dekat dan pentingnya pemilihan ini, mengatakan: “Setelah mengkonfirmasi kualifikasi dari calon presiden, waktu kampanye dan debat akan dimulai agar lebih banyak orang mengetahui programnya.”
Ia lebih lanjut menambahkan, meskipun sistem kami adalah sistem yang bersumber dari Islam dan Alquran, pada tahun-tahun sebelumnya dan periode-periode pemilihan presiden yang lalu, para kandidat tidak pernah membahas isu-isu Alquran dalam debat atau program kampanye lainnya, dan kesenjangan ini sangat terasa di antara program-program tersebut dan merupakan tuntutan hak masyarakat budaya dan Alquran di negara kita.
Hosseini mengatakan berdasarkan hal ini, upaya dan diskusi dilakukan di majelis permusyawaratan Dewan Pengembangan Kebudayaan Alquran dan kami mencapai kesimpulan, tetapi sebelum mengambil tindakan apa pun, Organisasi Penyiaran mengambil inisiatif dan selama interaksi dengan Sekretariat Alquran. Dewan Pembinaan Kebudayaan Alquran, diputuskan soal-soal bidang Alquran diperhitungkan untuk calon presiden.
Sekretaris Dewan Pengembangan Kebudayaan Alquran mengatakan: “Serangkaian tema penting di bidang kegiatan Alquran telah dirancang dalam bentuk survei dengan kerjasama dan koordinasi radio dan televisi, sehingga dapat tersedia untuk para aktivis Alquran di negara kita dan mengungkapkan pendapat mereka tentang tema-tema ini.” (HRY)