Menurut Iqna mengutip Al Jazeera, pusat penyiaran rezim Zionis melaporkan bahwa Benjamin Netanyahu, perdana menteri rezim ini, membubarkan kabinet setelah permintaan Itamar Ben-Gvir untuk bergabung dengan kabinet perang.
Sebelumnya, surat kabar berbahasa Ibrani Yedioth Ahronoth mengutip sumber informasi dan menulis bahwa dengan mengirimkan pesan kepada otoritas Tel Aviv, Washington menekankan perlunya ketidakhadiran Menteri Keamanan Dalam Negeri Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dalam Kabinet Perang.
Sumber tersebut juga mengungkapkan bahwa Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken menyatakan keprihatinannya atas kemungkinan mereka bergabung dengan Kabinet Perang.
Sedangkan pasca Benny Gantz mundur, Ben-Gvir diminta masuk kabinet perang.
Sebelumnya, Benny Gantz, anggota kabinet perang rezim Zionis, resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari kabinet sebagai protes atas kebijakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam perang Gaza.
Gantz sebelumnya telah meminta kabinet perang untuk menyampaikan rencana pascaperang atau dia akan mengundurkan diri dari kabinet. Dia memberi waktu kepada kabinet hingga 8 Juni.
Pekan lalu, partai Gantz mengajukan rancangan undang-undang untuk membubarkan Knesset (Parlemen rezim Zionis) dan mengadakan pemilihan umum dini. (HRY)