IQNA

Sunnah Imdad/ Sunnatullah dalam Alquran 3

10:53 - August 27, 2024
Berita ID: 3480661
IQNA - Sunnah Imdad Ilahi (pertolongan Allah) adalah sunnah yang mencakup seluruh umat manusia, baik yang beriman maupun kafir. Sunnah pertolongan mencakup manusia karena ia manusia, bukan karena orang tersebut telah melakukan suatu perilaku tertentu.

Salah satu sunnah Ilahi yang disebutkan dalam Alquran adalah sunnah Imdad (memberi pertolongan) orang beriman dan tidak beriman serta memberikan izin untuk mencapai tujuan-tujuan ikhtiyar manusia. Dengan kata lain, sunnah pertolongan Ilahi adalah sunnah yang mencakup seluruh umat manusia, baik yang beriman maupun kafir dan sesat. Sunnah pertolongan mencakup manusia karena ia manusia, bukan karena orang tersebut telah melakukan suatu perilaku tertentu. Salah satu contoh Sunnah pertolongan Allah adalah menempatkan seseorang pada jalur bimbingan dan pertumbuhan. Berdasarkan hal tersebut, jika seseorang dibimbing oleh para pembimbing, memanfaatkan pikirannya dan dibimbing ke jalan kebahagiaan, maka dia termasuk dalam sunnah pertolongan Ilahi. Sunnah pertolongan Allah terkadang juga mencakup orang-orang yang mukmin dan bertakwa secara khusus. Sejatinya, sunnah khusus ini digunakan oleh orang-orang yang menganut kata-kata kebenaran dan mendapat manfaat dari perintah-perintah syariat Ilahi sesuai dengan waktu dan tempat.

Dalam ayat-ayat Alquran, Sunnah Imdad mencakup dua jenis; umum dan khusus. Pertolongan umum mencakup kondisi seluruh masyarakat manusia dan pertolongan khusus, dalam kondisi khusus hanya mencakup kondisi orang beriman. Bantuan-bantuan gaib dalam Alquran mengacu pada bantuan yang ditempatkan pada bagian ini dan berasal dari sumber ghaib. Diantara pertolongan khusus atau pertolongan ghaib yang Allah sebutkan dalam Alquran adalah hal-hal seperti menghibur orang-orang yang beriman dalam surah Al-Fath:

لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا

Sungguh, Allah benar-benar telah meridai orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu (Nabi Muhammad) di bawah sebuah pohon. Dia mengetahui apa yang ada dalam hati mereka, lalu Dia menganugerahkan ketenangan kepada mereka dan memberi balasan berupa kemenangan yang dekat” (QS. Al-Fath: 18), menurunkan para malaikat dalam surah At-Taubah:

وَأَنْزَلَ جُنُودًا لَمْ تَرَوْهَا وَعَذَّبَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَذَلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ

Serta menurunkan bala tentara yang kamu tidak melihatnya, juga menyiksa orang-orang yang kafir. Itulah balasan terhadap orang-orang kafir” (QS. At-Taubah: 26), melipatgandakan kaum mukmin dalam surah Ali Imran:

قَدْ كَانَ لَكُمْ آيَةٌ فِي فِئَتَيْنِ الْتَقَتَا فِئَةٌ تُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَأُخْرَى كَافِرَةٌ يَرَوْنَهُمْ مِثْلَيْهِمْ رَأْيَ الْعَيْنِ

Sungguh, telah ada tanda (bukti) bagimu pada dua golongan yang bertemu (dalam pertempuran. Satu golongan berperang di jalan Allah dan (golongan) yang lain kafir yang melihat dengan mata kepala bahwa mereka (golongan muslim) dua kali lipat jumlahnya”, (QS. Ali Imran: 13), menyedikitkan orang-orang kafir di medan pertempuran, dimana Allah berfirman:

وَإِذْ يُرِيكُمُوهُمْ إِذِ الْتَقَيْتُمْ فِي أَعْيُنِكُمْ قَلِيلًا وَيُقَلِّلُكُمْ فِي أَعْيُنِهِمْ لِيَقْضِيَ اللَّهُ أَمْرًا كَانَ مَفْعُولًا وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ

(Ingatlah) ketika Dia memperlihatkan mereka kepada kamu (orang-orang beriman), ketika kamu berjumpa dengan mereka (berjumlah) sedikit menurut penglihatan matamu dan Dia memperlihatkan kamu (berjumlah) sedikit dalam penglihatan mereka supaya Allah melaksanakan suatu urusan yang harus terjadi. Hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan” (QS. Al-Anfal: 44), serta memasukkan rasa takut dalam hati musuh,

سَنُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ بِمَا أَشْرَكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَمَأْوَاهُمُ النَّارُ وَبِئْسَ مَثْوَى الظَّالِمِينَ

Kami akan memasukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang yang kufur karena mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan keterangan tentangnya. Tempat kembali mereka adalah neraka. (Itulah) seburuk-buruk tempat tinggal (bagi) orang-orang zalim”. (QS. Ali Imran: 151)

 

3489604

Kunci-kunci: sunnah ، Sunnatullah ، dalam Alquran
captcha