Menurut Iqna mengutip Reuters, Vatikan mengumumkan Paus Fransiskus akan mengunjungi beberapa negara Asia Tenggara pada pekan depan.
Menurut Vatikan, Paus akan mengunjungi negara itu untuk berpartisipasi dalam pertemuan dengan para pemimpin agama Indonesia.
Paus Fransiskus akan mengunjungi empat negara kepulauan di Asia Tenggara pada hari Senin dalam perjalanan yang bertujuan untuk mendorong tindakan global terhadap perubahan iklim.
Pemimpin Gereja Katolik berusia 87 tahun, yang menderita masalah kesehatan paru-paru dan lutut serta telah menggunakan kursi roda selama berbulan-bulan, akan mengunjungi Indonesia, Papua Nugini, Timor Timur, dan Singapura dalam 12 hari mulai tanggal 2 - 13 September. Perjalanan terpanjang yang pernah dia lakukan sejak dia menjadi Paus.
Para pembantu Paus mengatakan dia ingin menyampaikan permohonannya untuk mengatasi bahaya pemanasan global yang cepat. Di negara-negara yang menjadi tujuan perjalanannya, bahaya seperti naiknya permukaan air laut, gelombang panas, dan badai hebat tidak dapat diprediksi.
Jakarta, ibu kota Indonesia tempat tur dimulai, telah mengalami bencana banjir dalam beberapa tahun terakhir dan perlahan-lahan tenggelam, sehingga mendorong pemerintah untuk membangun ibu kota baru senilai $32 miliar.
Tur ini akan menjadi perjalanan luar negeri Paus Fransiskus yang ke-45 sejak ia terpilih menjadi paus pada Maret 2013.
Di Jakarta, Paus akan memimpin pertemuan antaragama di Masjid Istiqlal, yang diperkirakan akan dihadiri oleh para pemimpin enam agama resmi Indonesia: Islam, Protestan, Katolik, Budha, Hindu, dan Konghucu.
Paus Fransiskus juga diperkirakan akan melewati terowongan bernama Terowongan Persahabatan yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Katedral Indonesia yang dibangun pada tahun 2020.
Dalam kunjungannya, Paus menekankan hidup berdampingan dan toleransi antar agama; Sebuah topik yang banyak dibicarakannya dalam perjalanan luar negerinya, terutama ke negara-negara Teluk Persia dan negara-negara lain yang mayoritas penduduknya beragama Islam. (HRY)