IQNA

Wawancara IQNA dengan Penerjemah Asal Jerman:

Dua Prinsip Penting yang harus Dijaga Setiap Penerjemah dalam Menerjemahkan Alquran

11:03 - October 01, 2024
Berita ID: 3480844
IQNA - Stefan (Abdullah) Frederick Schaefer mengatakan tafsir dan penerjemahan Alquran sama-sama dilakukan dengan tujuan untuk memahami Islam atau Alquran, dan sementara itu pemahaman penerjemah dan penafsir efektif dalam menyampaikan makna dari Alquran. Namun dalam menyampaikan makna Alquran, hendaknya memperhatikan dua hal penting; Pertama, apa tujuan terjemahan yang harus tersampaikan dengan benar, dan kedua, siapa audiens kita.

Tanggal 30 September adalah Hari Penerjemahan Internasional. Hari ini diperingati untuk menghormati St. Jerome, yang menerjemahkan Alkitab dan dianggap sebagai pelindung para penerjemah, sejak tahun 1953 (1332 M) melalui upaya International Foundation of Translators. Sejak tahun 1991, Federasi Penerjemah Internasional (dalam bahasa Perancis: Fédération Internationale des Traducteurs), disingkat FIT, telah mengusulkan hari ini sebagai hari internasional untuk menunjukkan solidaritas komunitas penerjemahan dunia, yang memajukan profesi penerjemahan negara yang berbeda. Hari ini adalah kesempatan untuk menekankan pentingnya pekerjaan penerjemah, yang dianggap sebagai salah satu alat terpenting globalisasi.

Dalam kesempatan ini, IQNA berbincang dengan Stefan Frederick Schaefer, penerjemah, peneliti, dan akademisi Jamiah Al-Mustafa (saw) berbahasa Jerman. Ia berusia 63 tahun dan lahir di Offenbach, Jerman, dekat Frankfurt, dan tinggal di sana hingga ia berusia 45 tahun dan menjadi programmer selama 20 tahun. Schaefer mempelajari ilmu komputer di universitas tersebut dan telah menganut mazhab Syiah sejak tahun 2002.

Setelah masuk Islam, ia telah menulis beberapa buku seperti "Empat Puluh Hadits tentang Puasa" dan beberapa artikel Islami dan Alquran, dan kini ia tinggal di Qom, Iran dengan nama Abdullah, dan selama 17 tahun tinggal di Iran, ia juga belajar bahasa Persia.

Dalam wawancara dengan Iqna, peneliti sekaligus penerjemah ini bercerita tentang keakrabannya dengan Islam dan Syiah: Pada tahun 1999, saya masuk Islam dan memilih nama Islam Abdullah. Sekitar 25 tahun yang lalu, saya sedang berkumpul dengan seorang teman Muslim (Sunni) yang seorang profesor dan mengajak saya masuk Islam.

Stefan Schaefer yang saat ini sedang menerjemahkan teks-teks keagamaan dan Syiah ke dalam bahasa Jerman mengatakan tentang terjemahan Alquran yang tersedia. “Hingga saat ini Alquran telah diterjemahkan ke banyak bahasa di berbagai benua, termasuk bahasa Jerman, namun hingga saat ini belum ada terjemahan Alquran ke bahasa Jerman yang sangat bagus. Terjemahan pertama Alquran dilakukan tanpa kecuali oleh non-Muslim dan kualitasnya tidak baik,” ucapnya.

Ia menyatakan bahwa pada tahun 1938, terjemahan pertama Alquran ke dalam bahasa Jerman dilakukan oleh umat Islam, dan ia mengatakan: “Penerjemah ini juga berasal dari kelompok Ahmadiyah dan tidak terlalu fasih berbahasa Jerman, dan mungkin seorang Yahudi membantunya menerjemahkan Alquran, karena beberapa ayat yang berupa penafsiran, pemaknaan, dan hal ini menyebabkan mukjizat ilmiah Alquran terabaikan. Belakangan, para penerjemah Muslim dan non-Muslim sayangnya terpengaruh oleh terjemahan dan peniruan ini, dan kesalahan-kesalahan di dalamnya menyebabkan karya-karya para penerjemah berikutnya.

Penerjemah bahasa Jerman ini mengatakan: “Meskipun penerjemahan Alquran ke dalam bahasa Jerman mempunyai beberapa masalah, harus dikatakan bahwa umat Islam khususnya ingin agar makna ayat-ayat tersebut dialihkan ke dalam bahasa Jerman. Oleh karena itu, dengan menggunakan terjemahan ini menjawab pertanyaan para khalayak, apalagi ketika disebutkan tauhid dalam Alquran, maka prinsip-prinsip agama kita harus tersampaikan dengan benar dan masuk akal.

Perlunya memperhatikan kata-kata gaib dalam terjemahan bahasa Arab

Schaefer menyatakan bahwa dalam penerjemahan Alquran, seseorang harus memperhatikan bahasa Arab asli dalam ayat-ayat tersebut dan mencatat bahwa ada banyak kata gaib dalam bahasa Arab sehingga seseorang harus merujuk ke buku kamus untuk memahaminya. Menurut saya, penafsiran dan penerjemahan Alquran sama-sama dilakukan dengan tujuan untuk memahami Islam atau Alquran, dan sementara itu pemahaman penerjemah dan tafsir efektif dalam menyampaikan makna Alquran. (HRY)

 

4239040

captcha