Cola Palestina Tiba di Berlin
Menurut Iqna mengutip Analytical Database of Society and Culture of Nations, Alexanderplatz Berlin telah lama menjadi tempat protes dengan berbagai cara dan dianggap sebagai salah satu tempat paling menghasut dan menegangkan di Berlin. Setelah pembatasan diberlakukan terhadap pendukung Gaza dan Palestina di Jerman, kini sebuah toko roti di stasiun metro Alexanderplatz di distrik Mitte Berlin menjual minuman ringan dengan desain Palestina di lemari es minumannya, dan di peron jalur U5 stasiun metro, mereka yang menunggu kereta metro dapat minum A Coke untuk menghabiskan waktu, tetapi bukan Coca-Cola, melainkan "Cola Palestina" atau minuman jeruk Gaza tanpa kafein. Cola ini, yang mendukung Gaza dan rakyat Palestina, telah tersedia untuk dibeli secara online selama beberapa waktu dan sekarang tersedia di toko fisik.
Hossein, Mohammad dan Ahmed Hassoun, tiga bersaudara keturunan Palestina dan pengusaha sukses yang tinggal di Malmö, Swedia, enam bulan lalu memutuskan untuk memproduksi alternatif pengganti Pepsi dan Coca-Cola. Merek mereka telah memperoleh jutaan penayangan di jejaring sosial dan telah menarik perhatian perusahaan yang ingin meluncurkan minuman ini di pasar mereka. Produsen minuman asal Palestina-Swedia ini mengalami pertumbuhan luar biasa dalam penjualan produk alternatif Coca-Cola dan Pepsi karena konsumen memboikot merek-merek Amerika karena hubungan mereka dengan Israel.
Mereka mengatakan kepada surat kabar The National bahwa mereka kesulitan memenuhi permintaan yang tinggi karena beberapa restoran di Eropa telah beralih dari merek Amerika yang populer. Dalam waktu kurang dari dua bulan, penjualan minuman tersebut sudah mencapai sekitar empat juta kaleng. Kaleng-kaleng tersebut dihiasi dengan simbol-simbol sejarah Palestina, termasuk ranting zaitun dan desain kesffiyeh Palestina, dan tulisan "Kebebasan untuk Semua" tertulis di atasnya, mewakili pesan para pendiri bahwa setiap orang berhak atas kebebasan, tanpa memandang ras atau agama. Tujuan dari saudara-saudara ini adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang Palestina dan mendukung badan amal yang membantu orang-orang yang terkena dampak konflik di Gaza dan Tepi Barat.
Dia menambahkan bahwa inisiatif ini melibatkan kerja sama dengan organisasi amal yang diawasi oleh dua pengacara yang misinya adalah mengirimkan bantuan langsung kepada rakyat Palestina, khususnya di Gaza. Keluarga Hassoun berencana mendirikan Safad Foundation di Swedia untuk mengumpulkan pendapatan perusahaan dan mengalokasikannya untuk proyek-proyek Palestina. Yayasan dan perusahaan induk minuman Palestina, Safad Food, mengambil nama mereka dari sebuah kota di utara Danau Tiberias di Galilea, Palestina, tempat kakek dan paman Hassoun diusir pada tahun 1948 dan telah diasingkan ke Lebanon.
Palestine Drinks, yang saat ini hanya memproduksi cola, berharap dapat meluncurkan produknya di restoran dan supermarket di seluruh Eropa. “Kami juga sedang mengerjakan produk bebas gula dan minuman jeruk, lemon, dan energi,” ucapnya.
Minat terhadap Palestine Drinks meningkat secara global, dan lebih dari 100 perusahaan berupaya mendistribusikannya di Australia, Asia, Kanada, Amerika, Afrika Utara, Timur Tengah, dan Eropa. Keswani berkata: "Kami memiliki rencana untuk berekspansi ke luar Eropa, dan langkah pertama adalah pasar Amerika dan Kanada." (HRY)
