Ayatollah Khamenei menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah posting yang diterbitkan dalam bahasa Ibrani di X, pada hari Sabtu.
“Semua pemimpin politik dan militer dari geng teroris Zionis kriminal harus dihukum,” tulis posting tersebut.
Posting tersebut diterbitkan di tengah perang genosida rezim Israel terhadap Jalur Gaza pada bulan Oktober 2023 hingga sekarang, dan agresi mematikan rezim tersebut terhadap Lebanon sejak saat itu serta banyaknya operasi pembunuhan di seluruh kawasan yang telah menyebabkan gugurnya komandan perlawanan yang terhormat dan para pemimpin lainnya.
Agresi Israel telah merenggut nyawa sedikitnya 44.176 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 104.473 lainnya, di Gaza, sementara eskalasi telah menewaskan lebih dari 3.645 orang di seluruh Lebanon.
Operasi pembunuhan yang ditargetkan oleh rezim tersebut juga telah menewaskan sejumlah pemimpin perlawanan seperti mantan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, mantan Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah, dan mantan kepala Dewan Eksekutif gerakan perlawanan Lebanon Sayyed Hashem Safieddine.
Komentar Ayatollah Khamenei muncul setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri urusan militer rezim tersebut Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Meskipun memuji putusan tersebut sebagai “kemenangan,” Iran mengatakan surat perintah tersebut seharusnya juga mencakup “genosida” oleh rezim tersebut.
“Empat belas bulan yang panjang dalam kampanye genosida rezim pendudukan di #Gaza, yang ditandai dengan kekejaman yang paling mengerikan, Kamar Pra-Persidangan ICC akhirnya mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk dua penjahat utama #Netanyahu dan #Gallant,” tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei di X pada hari Jumat.
“Tentu saja, dakwaan mereka seharusnya mencakup ‘#genosida’ yang nyata,” tambahnya.(ARN)
Sumber: arrahmahnews.com