Menurut Iqna, Lembaga Peduli Alquran Oman merupakan organisasi nirlaba yang didirikan pada tahun 1437 H (2016 M). Lembaga ini mempunyai badan hukum dan berkantor pusat di Muscat, ibu kota Oman.
Saat ini, Fahad bin Mohammad Al-Khalili menjabat sebagai ketua dewan direksi lembaga Alquran tersebut.
Lembaga ini didirikan dengan tujuan untuk melayani dalam pengarahan dan membantu penghafalan Alquran bagi seluruh lapisan masyarakat dan memiliki banyak cabang di seluruh negara ini.
Kombinasi metode pengajaran Alquran tradisional dan modern
Komunitas peduli Alquran Oman menganggap misinya untuk menjadi pelopor dalam menyebarkan ilmu dan menghafal Alquran di antara seluruh lapisan masyarakat, berusaha mempersiapkan masyarakat yang cakap di bidang qiraat, menghafal, tartil dan tadabur di bidang Alquran melalui program, proyek dan kegiatan yang berprinsip dan menggabungkan metode tradisional dengan teknologi modern.
Oleh karena itu, menyebarkan kesadaran akan pentingnya Alquran dan memperdulikannya kepada seluruh lapisan masyarakat; memperluas semangat kompetisi di kalangan peduli penghafal Alquran dan pengajaran bacaan mudah dan tafsir Alquran dengan menggunakan bacaan Alquran yang benar dan sahih merupakan salah satu tujuan terpenting lembaga ini.
Diantara kegiatan lembaga ini dapat disebutkan hal-hal sebagai berikut:
1- Mendirikan pusat pengajaran Alquran untuk anak perempuan dan laki-laki di seluruh provinsi Oman.
2- Menyelenggarakan kursus pelatihan di bidang yang berkaitan dengan tujuan lembaga.
3- Menyelenggarakan lomba hafalan, tartil, melodi dan tafsir Alquran dalam dan luar negeri
4- Menyelenggarakan program budaya dan olah raga serta perjalanan rekreasi internal untuk memotivasi pembelajar Alquran.
5- Membuat website khusus di bidang ilmu-ilmu Alquran.
Meningkatkan peran jejaring sosial dalam pendidikan Alquran
Ahmad bin Said bin Khalifa al-Busaidi, seorang peneliti di Kementerian Wakaf dan Agama Oman dan wakil dari Masyarakat Peduli Alquran Oman, mengatakan: “Kesultanan Oman adalah salah satu negeri pertama di mana Allah menganugerahkan Islam sebagai hadiah.”
Merujuk pada metode baru pengajaran Alquran di Oman, ia mengatakan: “Program, situs web, saluran dan jejaring sosial, termasuk Facebook, Twitter dan YouTube, digunakan untuk program Alquran, terutama setelah pandemi Covid-19 di Kesultanan Oman.”
“Wakaf Oman saat ini mengajarkan Alquran dari jarak jauh dan elektronik, dan situs web "Alquran", Muscat Digital Quran, dan Perpustakaan Besar Ibadhi semuanya merupakan sumber daya digital di bidang pengajaran Alquran di Oman,” imbuhnya.
Aktivis Alquran ini bercerita tentang kegiatan Alquran yang paling menonjol belakangan ini di Oman. “Melaksanakan program Alquran secara jarak jauh menggunakan alat komunikasi dan program elektronik serta melalui website dan jejaring sosial seperti YouTube, mengadakan kompetisi Alquran secara virtual, mengadakan pertemuan dan program di ruang virtual termasuk pelajaran, ceramah, seminar dan... pendekatan baru Oman dalam pengajaran ilmu dan pengetahuan Alquran,” ujarnya.
Memperhatikan inovasi dan semangat persaudaraan dalam pendidikan Alquran
Aktivis Alquran asal Oman ini menunjuk pada beberapa survei dan studi yang dilakukan mengenai efektivitas kegiatan Alquran melalui ruang virtual. Ia mengatakan: “Hal ini menunjukkan sangat penting peran metode ini dalam meningkatkan tingkat kegiatan Alquran.”
Ribuan warga Oman telah memperoleh manfaat dari pendidikan Alquran di institut tersebut
Ia melanjutkan, lembaga ini memiliki 15 cabang di seluruh negeri dan berencana membuka sejumlah pusat lainnya di seluruh Oman. (HRY)