Sayyed Khamenei mengemukakan dalam sebuah pertemuan dengan para pemuka agama, yang memperingati hari lahir Fatima Zahraa, putri Nabi Muhammad, bahwa “rencana Amerika untuk memaksakan hegemoninya atas suatu negara adalah dengan memasang rezim tirani yang melayani kepentingannya atau menciptakan kekacauan,” menekankan bahwa “rencana Amerika di Suriah adalah untuk menyebarkan kekacauan dan kerusuhan.”
Ia menekankan bahwa Amerika yang mengklaim akan mendukung mereka yang menyebabkan kekacauan di Iran adalah “orang-orang bodoh yang delusi dan salah arah,” karena rakyat Iran akan “menghancurkan siapa pun yang memilih untuk menjadi tentara bayaran bagi Amerika Serikat.”
Pemimpin Iran itu menyatakan bahwa memandang Amerika, entitas Zionis, dan para pendukungnya sebagai pemenang tidak lebih dari sekadar “omong kosong dan retorika kosong.”
Sayyed Khamenei bertanya, “Di mana kemenangan kalian? Apakah di Gaza dengan membunuh lebih dari 40 ribu orang tak berdosa, dengan melenyapkan Hamas, atau dengan membebaskan para tahanan dari Gaza?” Ia menambahkan, “Entitas Zionis ingin melenyapkan Hizbullah, tetapi saat ini Hizbullah masih hidup, Perlawanan Palestina masih hidup, Hamas masih hidup, dan gerakan Jihad Islam masih hidup.
‘Pemuda harus membentuk Suriah yang lebih cerah’
Sayyed Khamenei mengungkapkan harapannya bahwa peristiwa di Suriah akan melahirkan sekelompok individu yang terhormat dan kuat, dengan mencatat bahwa pemuda Suriah “tidak akan kehilangan apa pun,” karena universitas, sekolah, rumah, jalan, dan kehidupan mereka tidak lagi aman.
Ia mendesak para pemuda untuk menghadapi dan mengatasi mereka yang bertanggung jawab atas ketidakstabilan negara mereka, seraya menambahkan bahwa “masa depan kawasan akan lebih cerah daripada kenyataan saat ini.”
Penting untuk dicatat bahwa pemerintah pendudukan, setelah pengumuman jatuhnya rezim Suriah sebelumnya, dengan cepat maju ke Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki.
“Israel” memperluas wilayahnya jauh ke pedesaan selatan Damaskus, sepanjang perbatasan dengan Lebanon, dan ke pedesaan selatan Quneitra, dekat dengan batas administratif Gubernuran Daraa, sambil secara bersamaan mengambil kendali penuh atas Cekungan Yarmouk
Pasukan pendudukan kini berada hanya 15 km dari jalan internasional antara Damaskus dan Beirut. Selain itu, mereka telah menguasai sumber air tawar utama di Suriah selatan, yang terletak di Cekungan Yarmouk. (HRY)
Sumber: arrahmahnews.com