IQNA

Para Pejabat Negara dan Duta Negara-negara Islam Bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Revolusi

Bi’tsah Adalah Gerakan Berkelanjutan dan Permanen

12:48 - January 29, 2025
Berita ID: 3481496
IQNA - Bertepatan dengan hari mab’ats Nabi Muhammad saw, sejumlah perwakilan dan duta besar negara-negara Islam bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Revolusi, dan beliau mengatakan dalam pertemuan ini bahwa gerakan bi’tsah merupakan gerakan berkelanjutan dan permanen, dan keberkahan-keberkahan bi’tsah dapat digunakan di semua periode.

Menurut Iqna mengutip situs web informasi Kantor Pelestarian dan Publikasi Karya-karya Ayatullah Khamenei, bertepatan dengan hari Mab’ats Nabi Muhammad (saw), pejabat dan staf negara, para duta besar dan perwakilan negara-negara Islam, serta berbagai lapisan masyarakat bertemu dengan Ayatullah Khamenei, Pemimpin Revolusi Islam. Anda dapat membaca uraian pidato Yang Mulia di bawah ini.

Dalam pertemuan ini, Pemimpin Revolusi Islam, sambil menyampaikan ucapan selamat Hari Mab’ats kepada hadirin yang terhormat, kepada seluruh rakyat Iran, kepada seluruh bangsa Islam yang besar, dan kepada semua pejuang kebebasan dan kemerdekaan, orang-orang merdeka di dunia, berkata: “Bi’tsah Rasulullah saw adalah untuk orang-orang merdeka di dunia. Selain benar-benar hari raya yang sesungguhnya.

Beliau menambahkan: “Tahun ini, hari Mab'ats bertepatan dengan kemenangan Bahman. Kita berharap gerakan Bahman, gerakan Revolusi Islam, gerakan yang kita laksanakan, dan niat pendiri gerakan ini adalah mengikuti Nabi dan Bi’tsah. Insya Allah, akan terus berlanjut seperti ini dan akan menapaki jalannya.”

Dengan menekankan bahwa bi’tsah merupakan salah satu peristiwa yang paling berkah dan terbesar dalam dunia dan sejarah umat manusia, yakni bukan peristiwa biasa, melainkan salah satu peristiwa terbesar dalam sejarah umat manusia, Rahbar menyatakan: “Peristiwa besar memiliki banyak fungsi di berbagai bidang, individu dan sosial, tetapi salah satu fungsi yang paling penting dan mungkin yang paling penting dari peristiwa besar adalah untuk menciptakan perubahan intelektual dan persepsi pada audiens.

Pemimpin Revolusi menyatakan bahwa gerakan perlawanan ini adalah manifestasi dari bi’tsah dan berkata: “Perlawanan, yang dimulai di Iran yang Islam telah membangkitkan bangsa-bangsa Muslim. Ia membawa sejumlah negara Muslim ke panggung, membangunkan negara-negara Muslim secara umum, dan membangunkan hati nurani banyak non-Muslim. Sistem dominasi yang diketahui diperkenalkan. Mereka tidak mengenal sistem dominasi, banyak negara tidak mengetahuinya.

“Tengoklah Gaza. Gaza, wilayah yang kecil dan terbatas, berhasil membuat rezim Zionis, yang bersenjata lengkap dan didukung penuh oleh Amerika Serikat, bertekuk lutut. Gaza berhasil membuat rezim Zionis bertekuk lutut. Apakah ini lelucon? Inilah manifestasi perlawanan. Inilah iman dan akal. Ini adalah pembacaan ayat-ayat Alquran. Inilah pengabdian kepada Tuhan. Inilah keyakinan Wa Innal Izzata lillahi Jamian,” imbuhnya.

Ayatullah Khamenei mengatakan: “Hizbullah menderita kerugian yang besar dengan kehilangan tokoh seperti Sayyid Hasan Nasrullah. Ini bukan lelucon. Berapa banyak orang hebat di dunia yang kita miliki yang setinggi dan sekuat Sayyid Hasan Nasrullah, semoga Allah meridhoinya, sang martir besar ini? Sosok seperti itu telah hilang dari Hizbullah. Teman dan musuh mengira Hizbullah sudah selesai. Hizbullah menunjukkan bahwa bukan saja belum selesai, tetapi dalam beberapa kasus motivasinya meningkat dan mampu melawan rezim Zionis”. (HRY)

 

4262332

captcha