Menurut Iqna, Jalil Beit Mashali, kepala Organisasi Qurani Akademik Negara yang berafiliasi dengan Jihad Akademik dan CEO IQNA, muncul di acara bincang-bincang "Arman" di Jaringan Alquran dan Maarif Sima pada Selasa malam lalu, 16 April, untuk menjelaskan kinerja organisasi ini dan kantor beritanya, serta rencana-rencana mendatang.
Mengacu pada pertemuan Nowruz komunitas Alquran yang diselenggarakan oleh IQNA dan dilaksanakan pada hari Senin, 7 April, di kantor berita tersebut, ia berkata: “Dengan kehadiran para pakar, qari, dan hafiz Alquran, kami menyaksikan pertemuan Alquran yang menyenangkan. Pertemuan Nowruz ini berlangsung setiap tahun sejalan dengan perintah Pemimpin Tertinggi, yang menekankan sinergi pusat-pusat Alquran dan menganjurkan kesatuan pendekatan di antara mereka.”
Iqna; Media dalam 22 Bahasa
Kini IQNA telah sampai pada posisi yang tidak hanya menjadi satu kesatuan di bawah pengawasan Jihad akademik, akan tetapi juga menjadi salah satu media resmi dan terkemuka milik pemerintah, dan menjadi pelopor Jihad Dakwah, sehingga dengan memiliki 22 bahasa yang hidup di dunia dan menyiarkan berita dalam format tersebut, IQNA mampu semakin mengukuhkan kedudukan internasionalnya.
Ketua Organisasi Qurani Akademik Negara menambahkan: "IQNA juga sangat dipercaya dan diterima oleh kalangan hauzah dan civitas akademika, dan para tokoh ilmiah dan akademis menaruh kepercayaan penuh kepada IQNA."
IQNA Berorentasikan masalah
Ia menilai pemberitaan hanya bagian dari kinerja lembaganya, dan mengatakan: "Selain pemberitaan, lembaga ini berorientasi pada isu dan berdasarkan apa yang terjadi di masyarakat, khususnya event-event Alquran, berupaya menyelesaikan isu-isu tersebut dengan menjelaskan indikator dan komponennya melalui dialog dengan para pakar, menyampaikan pandangan, dan analisis berita."
Sejarah penyelenggaraan 24 kompetisi Alquran untuk akademisi oleh Jihad Akademis
Pada bagian kedua pidatonya tentang program Arman, pimpinan organisasi Qurani Akademik Negara mengemukakan, salah satu inisiatif yang patut dibanggakan dari jihad akademis adalah berdirinya lembaga ini, yang menjadi tuan rumah Festival Akademik Alquran Nasional ke-24. “Acara ini sekarang diselenggarakan dengan tajuk Festival Alquran Akademik, dan kita menyaksikan penyelenggaraannya yang ke-36 yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, Pengobatan dan Pendidikan Kedokteran,” ucapnya.
Ia melanjutkan: “Jihad Akademis juga telah melaksanakan kegiatan-kegiatan yang tepat di bidang pendirian pusat-pusat Alquran di universitas-universitas. Dalam pertemuan antara para Jihadis Qurani dan Pemimpin Tertinggi beberapa tahun lalu, ia memberi nasihat kepada para jihadis universitas untuk melaksanakan pekerjaan yang selektif dan unggul, yang akhirnya berujung pada pembentukan Organisasi Qurani Akademik Negara. Suatu pusat dengan delapan anak perusahaan, yang mana IQNA merupakan seperdelapannya”.
Organisasi Qurani Akademik Memimpin kompetisi Alquran untuk para Intelektual
CEO Iqna mengatakan: "Di antara karya penting yang diselenggarakan oleh organisasi ini adalah penyelenggaraan kompetisi Alquran internasional untuk pelajar Muslim."
Memperhatikan bahwa sejauh ini, relawan dari 64 negara telah mengumumkan kesiapan mereka untuk berpartisipasi dalam kompetisi tersebut, Beit Mashali mengatakan: “Dua puluh negara lainnya sedang menunggu giliran untuk mendaftar dan menyerahkan dokumen mereka. Selama ini lomba Alquran bagi pelajar muslim diselenggarakan dalam dua cabang, yakni qiraat Alquran dan hafalan Alquran. Namun, pada tahun ini kita memulai sesuatu yang baru, yakni memberikan hadiah khusus kepada bidang teknologi dan produksi Alquran yang inovatif, yang hingga kini telah diikuti oleh 9 negara.”
Juni; Saatnya Kompetisi Alquran untuk Mahasiswa Muslim ke-7
Sekretaris Kompetisi Alquran Internasional untuk Mahasiswa Muslim ke-7 di penghujung mengatakan: “Berdasarkan prediksi yang dibuat, dengan proses implementasi yang telah kita adopsi ini, kita akan secara resmi menyelenggarakan kompetisi secara langsung dan dengan partisipasi para kontestan pada bulan Juni." (HRY)