IQNA

Analis Malaysia:

Ayatullah Khamenei; Pemimpin Revolusi dan Penindas Zionis

8:55 - July 01, 2025
Berita ID: 3482290
IQNA - Mohd Faizal Musa menulis: Setelah Perang Dua Belas Hari, nama Ayatullah Khamenei mendapat perhatian besar di Barat, khususnya di kalangan Generasi Z; bertentangan dengan citra negatif yang dilukiskan media Barat tentangnya, Ayatullah Khamenei sekarang dikenal sebagai pemimpin revolusioner, pemberani, dan penindas Zionis.

Menurut Iqna, penulis dan pemikir Malaysia Mohd Faizal Musa, yang dikenal sebagai "Faisal Tehrani", menulis dalam sebuah catatan berjudul "Memahami Pengaruh Ayatullah Khamenei" selama Perang Dua Belas Hari antara Iran dan Israel, yang dipublikasikan di media negara tersebut: "Salah satu pencapaian besar Iran dalam mengalahkan Israel dan Amerika Serikat dalam Perang Dua Belas Hari yang berakhir pada 24 Juni 2025, tidak diragukan lagi adalah peningkatan status Ayatullah Khamenei ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu posisi yang dekat dengan tokoh suci yang tampaknya sulit ditandingi oleh siapa pun."

Setelah dua belas hari ini, nama Ayatullah Khamenei telah menjadi topik hangat di Barat, terutama di kalangan Generasi Z. Posting-posting lamanya di X-Net telah dipublikasikan ulang dan dapat dilihat oleh semua orang.

Bertentangan dengan citra negatif yang telah dilukiskan oleh media Barat tentangnya, Ayatullah Khamenei sekarang dikenal sebagai pemimpin revolusioner, pemberani, dan penindas kaum Zionis.

Ia adalah pemimpin tua yang sama yang ingin disingkirkan oleh Perdana Menteri Israel Netanyahu. Tel Aviv bahkan secara aktif berusaha membunuh Ayatullah Khamenei. Donald Trump awalnya mengejeknya. Erdogan telah lama memimpikan posisi sehebat miliknya. Media Barat juga terbiasa berspekulasi tentang penggantinya.

Namun, siapakah Ayatullah Khamenei? Siapakah tokoh yang oleh rakyat Iran disebut sebagai “Rahbar” atau Supreme Leader?

Dalam dunia Syiah Imamiyah, Ayatullah Khamenei adalah seorang marja’ dan sekaligus Pemimpin Tertinggi. Apa arti dari gelar-gelar ini?

Sebelum membahas makna-makna di atas, ada baiknya kita tinjau terlebih dahulu biografi Ayatullah Khamenei. Ia lahir pada tahun 1939 dan merupakan putra kedua dari Javad Khamenei, seorang ulama di Masyhad. Pada usia 18 tahun, ia pergi ke Najaf, Irak, untuk belajar ilmu-ilmu agama di bawah bimbingan Ayatullah Hossein Boroujerdi dan Ayatullah Ruhollah Khomeini. Ia tumbuh pesat di bawah asuhan kedua ulama terkemuka ini.

Pada tahun 1960-an dan 1970-an, Ayatullah Khamenei berpartisipasi dalam protes terhadap rezim Pahlavi yang didominasi AS, yang berujung pada penangkapannya. Setelah berdirinya Republik Islam Iran pada tahun 1979, ia diangkat sebagai anggota Dewan Revolusi Islam, badan transisi selama revolusi, dan kemudian sebagai wakil menteri pertahanan dan pemimpin salat Jumat di Teheran.

Setelah pembunuhan Mohammad Ali Rajai, Ayatullah Khamenei terpilih sebagai presiden dengan selisih suara yang besar pada tahun 1982. Ia juga menjadi sasaran percobaan pembunuhan yang mengakibatkan lengannya cidera. Ia secara aktif memimpin pasukan militer selama Perang Iran-Irak (1980-1988), dan menjadi komandan Korps Garda Revolusi Islam, pasukan militer elit Iran, yang memainkan peran penting dalam kekalahan Irak.

Setelah wafatnya Ayatullah Khomeini pada tahun 1989, Ayatullah Khamenei dipilih sebagai pemimpin oleh Majelis Ahli, sebuah badan yang terdiri dari 88 ulama yang dipilih oleh rakyat.

Selain perannya sebagai rahbar/pemimpin atau Wali Faqih, Ayatullah Khamenei juga seorang mujtahid atau otoritas keagamaan dalam mazhab Syiah Imamiyah, yang berarti bahwa kelompok Syiah di luar Iran juga mengikuti pendapat dan fatwa fikihnya.

Ayatullah Khamenei adalah seorang pemimpin politik sekaligus otoritas keagamaan, dan ini membuat keinginan Zionis untuk membunuhnya memiliki konsekuensi yang berlipat ganda dan berbahaya; pembunuhan Ayatullah Khamenei juga berisiko memicu kemarahan komunitas Syiah di seluruh dunia, termasuk di Barat dan Timur Tengah.

Perang Dua Belas Hari, yang dimulai pada Idul Ghadir dan berlangsung hingga dua hari sebelum Muharram, merupakan peristiwa besar dan berpengaruh dalam sejarah Syiah dan politik dunia; tahun 2025 adalah tahun bersejarah. Tidak ada negara yang pernah mengalahkan Israel dan Amerika secara bersamaan, dan tidak ada pemimpin Arab atau Turki yang pernah mampu menyaingi kehebatannya. (HRY)

 

4291589

captcha