Menurut Iqna, konferensi tahunan pertama bertema "Alquran dan Humaniora" dan konferensi pertama "Para Penulis Umat", yang diselenggarakan oleh Kementerian Wakaf dan Urusan Islam atas nama Departemen Penelitian dan Studi Islam, serta Universitas Qatar atas nama Pusat Humaniora dan Ilmu Sosial Ibnu Khaldun, diselenggarakan hari ini di Fakultas Hukum Universitas Qatar.
Konferensi yang bertema "Yahdi Lillati Hiya Aqwam/ Sesungguhnya Alquran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus" (surah Al-Isra' ayat 9)" ini membahas hubungan antara Alquran dan Humaniora dengan tujuan mencapai ilmu pengetahuan yang benar. Konferensi ini juga akan mengkaji kontribusi para penulis Muslim di berbagai bidang budaya dan kognitif, serta perannya dalam memperbarui kesadaran dan mentransformasi kepribadian umat Islam berdasarkan nilai-nilai Islam. Konferensi yang dihadiri oleh lebih dari 18 ulama dari berbagai negara di dunia Islam ini bertujuan untuk menghidupkan kembali sentralitas Alquran dalam membentuk dan membimbing wacana kognitif manusia dan sosial kontemporer, dan dengan demikian menjembatani kesenjangan antara Syariah dan ilmu-ilmu sosial dan Humaniora.
Tujuannya juga untuk menarik para peneliti Muslim dari seluruh dunia, dari berbagai disiplin ilmu, untuk menggali makna dan konsep Alquran dalam kerangka pengetahuan manusia kontemporer. Tujuannya juga untuk menghubungkan para peneliti ini dengan ilmu wahyu dan menggunakan pengetahuan ini untuk mengkaji fenomena sosial dan kemanusiaan, sehingga memperkuat perspektif Islam. Tujuannya juga untuk memanfaatkan Humaniora dan ilmu sosial untuk memperdalam penelitian dalam syariat-syariat Islam.
Konferensi ini pada tingkat pertama bertujuan untuk mendorong para peneliti syariat Islam dan cendekiawan ilmu sosial serta Humaniora untuk secara sistematis terlibat dan memanfaatkan humaniora dan sosial. Konferensi ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mendalami karakteristik dan ciri khas para penulis ini, dimensi intelektual dan kultural mereka yang khas, serta dampak metodologis yang mereka tinggalkan di ranah budaya dan Islam pada berbagai tingkat ilmiah, akademik, dan budaya. (HRY)