
Menurut Iqna; Hujjatul Islam wal Muslimin Seyed Mehdi Khamoshi, perwakilan Pemimpin Tertinggi dan kepala Organisasi Urusan Wakaf dan Amal, pada Senin malam, 27 Oktober, pada acara penutupan Musabaqoh Alquran Nasional ke-48 yang diadakan di Aula Pertemuan Fajr di Sanandaj, ia menyatakan bahwa Alquran adalah piagam kehidupan yang baik dan panduan bagi komunitas orang-orang beriman, dan berkata: “Alquran adalah kitab petunjuk dan kehidupan, dan komunitas mana pun yang menjadikannya pusat kehidupan akan berjalan di jalan kebahagiaan dan martabat”.
Merujuk pada ayat-ayat dari surah Al-Hasyr, Ia menyatakan: “Surah ini merujuk pada kisah konfrontasi antara Nabi Muhammad (saw) dan kaum Yahudi Bani Nadhir; sekelompok orang yang, setelah bersekutu dengan Nabi, alih-alih memenuhi janji mereka, malah berencana membunuh Nabi. Mereka bermaksud membunuh Nabi Muhammad (saw) dengan melemparkan batu dari atas benteng atau meracuni makanan, tetapi Jibril (as) memberi tahu Nabi dan rencana itu pun digagalkan”.
“Peristiwa ini merupakan contoh nyata dari konfrontasi yang terus-menerus antara kebenaran dan kebatilan; sebuah konfrontasi yang masih berlangsung hingga saat ini di tingkat global antara orang-orang beriman dan orang-orang yang arogan,” imbuh Khamoshi.
Merujuk pada peristiwa terkini di dunia Islam, pimpinan Lembaga Wakaf menyatakan: “Arogansi global tidak mengakui apa pun yang disebut "benar" dan memaksakan kebatilannya pada hak-hak bangsa. Baru-baru ini, seorang pejabat Amerika berkata: Jika Iran menyerah pada Revolusi Islamnya, kami siap bernegosiasi! Namun, bangsa Iran berlandaskan Alquran dan tidak akan pernah menyerah pada cita-cita Ilahiahnya”.
Ia melanjutkan: “Saat ini, semua kamera di dunia sedang merekam kejahatan Amerika Serikat dan rezim Zionis di Gaza, dan opini publik dunia telah menyadari bahwa Amerika Serikat adalah penyebab utama penindasan terhadap rakyat Palestina yang tertindas”.
Janji Kemenangan yang Pasti bagi Front Iman
Wakil Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam di Organisasi Wakaf, merujuk pada ayat mulia "Mereka tidak akan memerangi kamu (secara) bersama-sama, kecuali di negeri-negeri yang berbenteng atau di balik tembok" (QS. Al-Hasyr: 14) menambahkan: “Alquran mengatakan bahwa musuh akan memerangi kalian dari balik tembok; artinya, mereka tidak mampu menghadapi kalian secara langsung karena takut. Mereka hanya ingin mendominasi bangsa-bangsa melalui pemboman dan cara-cara dangkal lainnya, tetapi janji ilahi adalah bahwa orang-orang beriman akan menang”.
Ketua Lembaga Wakaf dan Amal mengatakan: “Bangsa kita mampu melawan tekanan dengan dukungan iman, dan Allah telah berjanji bahwa “Sungguh, Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya” (QS. Al-Hajj: 40). Pertolongan Allah adalah untuk orang-orang yang berjihad di jalan-Nya”.
Ketakwaan sosial, kebutuhan masyarakat masa kini
Di bagian lain pidatonya, Khamoshi merujuk pada ayat "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)" (QS. Al-Hasyr: 18) berkata: Takwa bukan hanya keterjagaan individu dari dosa; melainkan ketakwaan sosial, yang berarti memelihara iman dan tanggung jawab kolektif umat Islam.
Iran; Pembawa Bendera Penyebarluasan Alquran di Dunia Islam
Khamoshi, merujuk pada keberhasilan penyelenggaraan musabaqoh Alquran di seluruh negeri, mengatakan: “Republik Islam Iran bangga menyelenggarakan musabaqoh Alquran internasional yang paling berkelanjutan di dunia Islam; bahkan di masa pandemi Corona, musabaqoh ini tetap berlangsung secara virtual dan bendera Alquran tidak pernah turun”.
“Mulai sekarang, setiap tahun salah satu provinsi di negara ini akan menyelenggarakan musabaqoh Alquran nasional untuk memperluas atmosfer Alquran di seluruh tanah air Islam,” imbuhnya.
Di penghujung, Kepala Badan Wakaf dan Amal menekankan: “Iran yang Islami harus menjadi tempat lahirnya Alquran dunia Islam dalam arti yang sesungguhnya”. (HRY)