
Menurut Iqna, Pawai Yaumullah 13 Aban, Hari Perjuangan Nasional Melawan Arogansi Global, digelar pagi ini dengan slogan utama "Bersatu dan Teguh, Melawan Arogansi". Kehadiran para mahasiswa, pelajar, dan tokoh-tokoh revolusioner dan pejuang syuhada Iran yang antusias dan beragam di Teheran dan 900 kota di negara tersebut.
Acara dimulai di Teheran dari Alun-alun Palestina dan berlanjut ke Jalan Taleghani di depan bekas sarang mata-mata Amerika.
Bertepatan dengan hari-hari Fatimiyah, pawai tahun ini juga diiringi dengan absennya 86 mahasiswa yang gugur dan 34 mahasiswa yang gugur dalam serangan Amerika dan Zionis selama Perang 12 Hari, menjadikannya lebih berbeda dan istimewa dibandingkan pawai tahun-tahun sebelumnya. Dengan slogan "Mampus Amerika" dan "Mampus Israel", para peserta pawai mengutuk kejahatan mereka terhadap rakyat Iran dan Palestina, terutama dalam Perang 12 Hari dan Gaza, serta mengenang para komandan, ilmuwan, dan mahasiswa yang gugur dalam perang ini.

Acara di Teheran secara resmi dimulai pukul 9:30 pagi dengan pembacaan ayat-ayat suci Alquran oleh Amir Hossein Landrani, seorang qari mahasiswa, dan pemutaran lagu kebangsaan Republik Islam Iran oleh marching band tentara.

Zahra Mandanizadeh, perwakilan organisasi mahasiswa, membacakan pernyataan organisasi tersebut. Mohammad Baqer Qalibaf, Ketua Majelis Permusyawaratan Islam, menyatakan: Slogan "Mampus Amerika" berarti mati bagi dominasi, bukan mati bagi bangsa-bangsa; melainkan perlawanan terhadap intimidasi. Pada tanggal 13 Aban, kita tidak berbicara tentang kebencian buta; kita berbicara dan akan berbicara tentang rasionalitas melawan dominasi. "Mampus Amerika" berarti mati bagi logika arogansi. Sesungguhnya, tanggal 13 Aban adalah hari rasionalitas dan perlawanan terhadap arogansi. Janganlah kita meragukan bahwa tujuan akhir dari orang-orang arogan ini adalah satu hal: Hegemoni.
Tahun ini, lebih dari 4.500 jurnalis domestik dan asing meliput acara pada 13 Aban, dan di Teheran saja, 110 jurnalis asing menghadiri acara tersebut. Keluarga para syuhada, terutama para syuhada yang membela Makam Suci, para veteran, dan organisasi mahasiswa juga hadir dan memainkan peran khusus dalam acara tersebut. (HRY)
