
Menurut Iqna mengutip Reuters, sumber berita melaporkan bahwa 10 orang telah tewas dan 12 orang terluka sejauh ini akibat penembakan oleh orang-orang tak dikenal terhadap kerumunan yang menghadiri perayaan Hanukkah Yahudi di Sydney, Australia.
Tim Media Kepolisian Australia mengatakan setidaknya 10 orang tewas dalam penembakan tersebut, termasuk salah satu penyerang. Penyerang kedua juga terluka dan berada dalam tahanan.
Setidaknya 12 orang lainnya juga terluka dalam penembakan tersebut.
Menanggapi serangan tersebut, Dewan Imam Nasional Australia dan Dewan Imam New South Wales mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Kami mengutuk keras penembakan di Bondi."
Sekretaris Jenderal PBB juga mengatakan: "Saya ngeri dengan serangan berdarah terhadap keluarga-keluarga Yahudi yang berkumpul di Sydney dan saya mengutuknya dengan keras".
Media berbahasa Ibrani telah merilis detail baru tentang identitas beberapa korban tewas dan luka-luka dalam perayaan Hanukkah Yahudi yang berdarah di Sydney, Australia.
Menurut laporan-laporan ini, Rabbi Eli Schlanger, seorang utusan dari gerakan Zionis Chabad, tewas dalam serangan di Sydney, Australia, dan kepala Dewan Yahudi Australia terluka.
Di sisi lain, Presiden rezim Zionis, Isaac Herzog, dalam sebuah pernyataan mengenai penembakan di Australia, mengatakan: "Saudara-saudari kita di Sydney, Australia, menjadi sasaran serangan teroris. Sejumlah besar peserta perayaan Hanukkah di Sydney berada di sana."
Sementara itu, mantan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese juga bereaksi terhadap insiden tersebut. Mantan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menulis di akun Instagram-nya: "Pemerintah Australia bertanggung jawab atas pembantaian mengerikan di Pantai Bondi."
Naftali Bennett juga mengatakan: "Penyalaan lilin Hanukkah telah menjadi adegan teror. Selama berbulan-bulan, orang Yahudi Australia telah memperingatkan tentang meningkatnya anti-Semitisme. Saya menyerukan kepada pemerintah Australia untuk segera mengambil tindakan untuk melindungi komunitas Yahudi dan untuk mengatasi anti-Semitisme dengan sungguh-sungguh. Orang Yahudi seharusnya tidak perlu takut akan nyawa mereka di mana pun, termasuk di Australia."
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese juga mengeluarkan pernyataan sebagai tanggapan atas insiden tersebut, menyatakan bahwa insiden itu "mengejutkan dan menyedihkan." Ia menulis: "Polisi dan layanan darurat berada di lokasi kejadian, berusaha menyelamatkan nyawa orang-orang ini. Pikiran saya bersama semua yang terkena dampak".
Ia menambahkan: "Kami berdiri di sini untuk menyatakan dukungan kami kepada saudara-saudara Yahudi kami di Australia. Orang-orang Yahudi di mana pun sangat sedih mengetahui apa yang telah terjadi pada saudara-saudara mereka." (HRY)