Hizbullah dalam pernyataan tersebut mengatakan: "Aksi peledakan gedung radio dan televisi Suriah benar-benar bertentangan dengan aturan internasional karena melibatkan korban sipil."
Selain itu disebutkan pula: "Ledakan tersebut terjadi kurang dari seminggu setelah Muhammad Sa'id, seorang jurnalis Suriah, tewas diteror."
Hizbullah menekankan bahwa aksi-aksi kekerasan terhadap para jurnalis dan perusakan sarana media adalah upaya musuh yang terogranisir guna menghalangi kebenaran.
Tak hanya itu, Hizbullah juga menyatakan kekecewaannya terhadap berbagai pihak yang dengan sengaja menyebarkan berita-berita bohong terkait dengan kondisi Suriah.
Sumber: Al-Manar
1073111