Sayid Hassan Nasrullah, Sekjen Hizbullah Lebanon baru-baru saja pada pidatonya dalam acara solidaritas dengan masyarakat Yaman mengatakan, “Sungguh sangat benar bahwasanya haram suci Rasulullah Saw dalam bahaya, namun bahaya ini bersumber dari mana? Saya akan katakan kepada kalian. Haram ini sudah terancam dari dalam Arab Saudi; bahaya yang mengancam haram Rasulullah (Saw), dari pihak pemikiran dan kebudayaan Wahabi,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari cannel Al-Alam.
Basis-basis jejaring sosial dan situs-situs selain mengetengahkan peringatan Sayid Hassan Nasrullah ini, mengingatkan beberapa contoh dari sejarah, yang mana dalam beberapa dekade sebelumnya membuktikan kecaman keluarga Saudi dan Wahabisme karena bertentangan dengan peninggalan-peninggalan sejarah Islam.
Salah satu dari dokumen-dokumen bersejarah yang dipublikasikan dalam basis-basis komunikasi sosial adalah sebuah makalah yang dipublikasikan pada tahun 1962, di sebuah harian salah satu negara Arab. Dalam makalah ini diketengahkan pelecehan kehormatan pusara sahabat Rasul, peninggalan-peninggalan sejarah dan religi oleh keluarga Saudi. Penistaan ats kehormatan yang menyebabkan penghancuran pusara-pusara Ahlulbait (As) di Baqi’ dan Sayid Hassan Nasrullah dalam statemen-statemennya juga mengisyaratkan masalah ini.
Sayid Hassan Nasrullah mengingatkan, setelah Malik Abdul Aziz Al Saudi – perintis Arab Sudi – mendominasi kawasan Hijaz, para pengikut wahabi, berdasarkan kebudayaan dan pemikiran mereka, melakukan penghancuran peninggalan-peninggalan religi dan sejarah yang berhubungan dengan Rasulullah Saw.
Prosedur ini adalah sebuah bahaya nyata, yang dilakukan oleh Saudi dengan dalih perluasan haram Makkah dan haram Nabawi dan penghancuran peninggalan-peninggalan Islam. Pola berpikir ini pada akhirnya berujung pada penghancuran lima masjid dari tujuh masjid, yang dibangun setelah kemenangan Islam dalam perang Khandaq. Selain itu, bagian barat pusara Rasulullah (Saw) dan pusara sejumlah sahabat dan masjid al-Ghamamah juga dihancurkan.
Menurut penulisan salah satu lembaga-lembaga riset di Washington, aksi penghancuran peninggalan-peninggalan Islam dan humanistis di Arab Saudi menyebabkan penghancuran 95% peninggalan-peninggalan seribu tahun Mekah dan Madinah.
Di antara peninggalan-peninggalan Islam yang dihancuran yang dapat diisyaratkan adalah penghancuran benteng "generasi" Ottoman Ajyal, dan demikian juga tempat kelahiran Rasulullah (Saw), rumah Sayidah Khadijah (As) istri Nabi, rumah kelahiran Sayidah Fatimah (As) dan demikian juga rumah Imam Ali (As) dan Imam Hasan dan Imam Husein (As), dan disamping itu, rumah Hamzah paman Nabi, rumah al-Arqam, salah seorang sahabat Rasul dan demikian juga pusara para syuhada Waqiatu al-Ma'la dan perataan tanah pusara-pusara ini.
Demikian juga, mereka menghancurakan pusara-pusara syuhada Badar dan Baqi, dimana pusara para kaum Muhajirin dan Anshar banyak di sana.
Klik Download untuk melihat film!