Menurut Iqna mengutip Cairo 24, Ustad Abdul Fattah al-Tarouti telah melakukan perjalanan ke Moskow, ibu kota Rusia, untuk berpartisipasi dalam Musabaqoh Alquran Internasional Rusia dan mendapatkan penghargaan pada acara penutupan kompetisi tersebut.
Kepresidenan Direktorat Urusan Agama Muslim Federasi Rusia memilih Syekh Abdul Fattah Al-Tarouti sebagai Tokoh Terbaik Tahun Ini dan Ulama Alquran Terbaik pada acara penutupan Musabaqoh Alquran Internasional Moskow.
Administrasi Agama Muslim Rusia memilih Ustad al-Tarouti karena latar belakangnya yang kaya, berbagai upayanya dalam menghidupkan kembali tradisi pembacaan Alquran, pengejarannya terhadap gaya dan karakter para qari Alquran terkemuka, dan upayanya yang tiada henti dalam mempersiapkan para qari dan penghafal Alquran di yayasan pelatihan para qari al-Tarouti.
Al-Tarouti menulis di akun Facebook-nya: "Alhamdulillah, berkat rahmat dan karunia Allah. Hari ini, kami merasa terhormat menerima medali kehormatan khusus atas upaya kami dalam menghidupkan kembali tradisi tilawah, meneladani para qari terkemuka, dan atas jasa kami dalam mendidik qari dan pembaca tawashih di yayasan al-Tarouti. Penghargaan ini diraih berdasarkan keputusan Presidensi Administrasi Keagamaan Muslim Federasi Rusia, di penghujung Musabaqoh Alquran Internasional Moskow."
Ustad Abdul Fattah al-Tarouti lahir pada tahun 1965 di desa Tarout, Zagazig, ibu kota Provinsi Timur Mesir. Ketika berusia tiga tahun, ayahnya menyekolahkannya di sekolah desa untuk menghafal Alquran. Ia tamat menghafal Alquran pada usia delapan tahun, dan Syekh Al-Najjar memainkan peran penting dalam hidupnya. Ia kemudian melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar di Zagazig. Al-Tarouti belajar dengan guru-guru besar seperti Syekh Saeed Abdul Samad, Syekh Muhammad Al-Laithi, Syekh Al-Shahat Anwar, dan Syekh Muhammad Halil, dan kemudian lulus dengan nilai yang sangat baik dari Fakultas Ushuluddin.
Al-Tarouti meraih ketenaran internasional berkat tur Alquran-nya ke Amerika Serikat pada tahun 1996 atas undangan Oakland Islamic Center di California, dan juga berkat kunjungannya ke Spanyol pada tahun 2000 untuk mengadakan acara menghidupkan kembali bulan suci Ramadhan di King Khalid Islamic Center. Ia mendedikasikan dirinya untuk menyebarkan ajaran Islam dan menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Islam Banuriyya, Pakistan, atas perannya dalam mengabdi pada Alquran. Ia adalah qari kedua setelah Ustad Abdul Basit Abdus Samad yang menerima gelar doktor kehormatan. (HRY)