Menurut Iqna mengutip Al Jazeera, sekelompok ekstremis Hindu menyerang seorang pemuda Muslim berusia 18 tahun dan memaksanya untuk bersujud di depan dewa-dewa Hindu dan meneriakkan slogan-slogan keagamaan Hindu di kota Adoni di negara bagian Andhra Pradesh, India selatan.
Menurut klip video insiden yang viral di media sosial, bocah lelaki yang diidentifikasi hanya sebagai Asif (yang kemudian mengungkapkan nama aslinya, Mohammed Kaif), dipaksa mengenakan tanda keagamaan Hindu di dahinya dan melakukan ritual Hindu. Video tersebut memicu kemarahan luas di kalangan Muslim India dan mendorong tindakan polisi setempat.
Polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa insiden itu terjadi pada 24 September. Mereka mengidentifikasi enam tersangka, tiga di antaranya ditangkap atas tuduhan menghasut permusuhan antar kelompok dan penahanan yang tidak sah.
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa insiden tersebut terjadi ketika Asif sedang membuka ponselnya di rumah dan melihat foto yang mengejek Ketua Menteri Uttar Pradesh, Yogi Adityanath, di Instagram. Ia mengirimkan foto tersebut ke kelompok lain yang melihatnya dan mengancamnya melalui telepon.
Pernyataan tersebut menjelaskan: Beberapa orang datang ke tempat kerjanya dan membawanya ke patung Dewi Durga di daerah Karwanpet, lalu memaksanya menyentuh patung tersebut. Ketika ia menolak, mereka menyerangnya. Para penyerang merekam kejadian tersebut dalam video untuk dibagikan di media sosial dengan tujuan memicu kebencian agama dan menciptakan kerusuhan.
Mohammed Junaid, seorang tokoh Muslim setempat dan presiden Liga Muslim-M, mengonfirmasi bahwa sebuah kasus juga telah didaftarkan terhadap Asif karena membagikan foto yang mengejek Adityanath, di bawah tekanan dari anggota Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa, sebuah partai nasionalis Hindu.
Banyak warga Muslim berunjuk rasa di luar kantor polisi atas insiden tersebut, dengan mengatakan mereka yakin polisi akan mengambil tindakan tegas. Polisi meyakinkan para pengunjuk rasa bahwa mereka akan menangkap tersangka lainnya. (HRY)