Menurut Iqna, Mamousta Fayeq Rostami, perwakilan rakyat Kurdistan di Majelis Ahli dan Imam Jumat Sanandaj hari Sabtu, 18 Oktober, pada acara pembukaan Musabaqoh Alquran Nasional ke-48 yang diadakan di Kompleks Fajr di Sanandaj, menekankan kedudukan tinggi dan kebesaran Alquran Suci dan berkata: “Menghormati kitab suci ini pada hakikatnya adalah pengagungan kepada sumber yang penuh dengan kebijaksanaan, penyembuhan, rahmat, dan penyebab pertumbuhan dan perkembangan individu dan sosial”.
“Keagungan firman ilahi ini sedemikian rupa sehingga tidak hanya umat Islam, tetapi juga banyak pemikir dan cendekiawan non-Muslim terkemuka telah mengakuinya,” imbuhnya.
Merujuk pada kutipan dari seorang ulama asing, perwakilan rakyat Kurdi di Majelis Ahli menyatakan: "Meskipun memiliki ribuan buku, tak satu pun yang membuatnya terpesona seperti Alquran dan membuatnya yakin bahwa kitab ini bukanlah firman manusia atau jin, melainkan ajakan ilahi menuju pergerakan, keadilan, rahmat, dan perbaikan kehidupan manusia."
Mengutip sabda Nabi Muhammad (saw), "Hati itu berkarat seperti besi, dan Alquran-lah yang memolesnya dan mendatangkan kedamaian," ia menyatakan: "Alquran adalah pelita yang menuntun manusia menuju cahaya, keberkahan, dan kedamaian rohani."
Mamousta Rostami menilai penyebaran budaya Alquran, terutama keberadaan ribuan qari di seluruh negeri dan wilayah Sanandaj, sebagai tanda minat masyarakat yang mendalam terhadap kitab suci ini. Ia melanjutkan: “Alquran lebih dari sekadar kitab suci agama; ia adalah pedoman yang lengkap dan komprehensif untuk membimbing umat manusia dalam segala aspek kehidupan, termasuk ekonomi, budaya, politik, dan sosial”.
Sekitar 50 pakar dan pelopor Alquran akan bertugas sebagai juri dan wasit putaran musabaqoh ini dalam dua divisi; putra dan putri. Setelah sekitar 10 hari kompetisi, putaran musabaqoh ini akan berakhir pada 27 Oktober dengan acara penutupan dan pengumuman hasil. (HRY)