Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari harian internet Rafha, Adil al-Kalbani, mubalig dan mufti ekstrem wahabi serta imam jamaah masjid Mohaisen di kota Riyadh, Saudi, di laman pribadi Twitternya memublikasikan sebuah gambar Al-Quran dengan halaman-halaman putih tanpa ada tulisan.
Al-Quran ini dapat diidentifikasi lewat sampulnya dan di dalamnya sama sekali tidak ada tulisan.
Mufti wahabi Saudi dengan memublikasikan gambar Al-Quran tersebut meminta para peminat supaya menyiapkan dan menulisi ayat-ayat Al-Quran dengan tulisan tangannya di situ sehingga nantinya akan dikenal sebagai karya abadi mereka setelah mati.
Syaikh wahabi yang telah memublikasikan gambar Al-Quran Kosong ini dalam laman Twitter pribadinya menuturkan, ini adalah Al-Quran kosong sehingga kalian dapat memenuhinya dengan tulisan tangan kalian, sehingga setelah mati nanti akan menjadi kenangan bagi kalian.
Para pengunjung halaman Al-Kalbani di Twitternya dalam memprotes bid’ah yang belum pernah terjadi sebelumnya mengisyaratkan masalah kemungkinan distorsi Al-Quran dan mengagapnya sebagai pengantar distorsi ayat-ayat Al-Quran.
Para penentang menulis bahwa tindakan ini menyebabkan sebagian orang menghapus Al-Quran baik secara tidak sengaja atau sengaja dan hal ini akan menyebabkan pendistorian Al-Quran.