IQNA

Upaya Arab Saudi untuk Merubah Asia Tenggara Menjadi Basis Wahabi

8:46 - March 05, 2017
Berita ID: 3471075
MALADEWA (IQNA) - Para oposisi pemerintah Maladewa memperingatkan terkait pesan baru agenda Arab Saudi untuk mengusai penuh sebuah pulau terumbu karang di Asia Selatan.

Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari Press TV, Salman bin Abdul Aziz, raja Arab Saudi akan mengunjungi Maladewa, dalam kerangka lawatan kawasan enam negara Asia dan akan membeli salah satu pulau negara tersebut.

Anggota Partai Demokratis Maladewa, hari ini memperingatkan bahwa keputusan pemerintah Abdullah Yamin Abdul Qayyum, Presiden Maladewa untuk menjual salah satu dari 26 pulau terumbu karang negara ini ke Saudi menyebabkan penyebaran aktifitas wahabi di Maladewa.

Laporan yang ada menunjukkan banyak sekali anggota teroris takfiri ISIS yang memerangi negara Irak dan Suriah disuplai dari Maladewa.

Dikatakan, ideologi ekstrem wahabi yang didakwahkan dan didukung oleh Arab Saudi, merupakan inspirasi para teroris yang melakukan serangan di seantero dunia.

ISIS dan sejumlah teroris takfiri lainnya berdasarkan ideologi tersebut, menganggap kafir para penganut agama lain dan membunuh mereka.

Ahmad Nasim, eks menteri Luar Negeri dan anggota Partai Demokratis Maladewa mengatakan, pemerintah Maladewa dalam memutuskan untuk menjual pulau ke Saudi tidak mempertimbangkan kerelaan masyarakat.

Nasim dengan mengisyaratkan keterbatasan tanah di Maladewa menambahkan, sebelumnya, penjualan tanah di Maladewa ke pihak asing dianggap sebagai pengkhianatan besar dan mendapat hukuman mati.

Pemerintah Maladewa pada tahun 2015 mengesahkan undang-undang, yang mengizinkan pihak asing untuk membeli sejumlah tanah negara ini.

Dalam hal ini, harian Times India dalam sebuah laporan menganggap penjualan pulau ke Saudi sebagai tantangan keamanan lainnya di sekitar India.

Menurut harian tersebut, India tidak berhasrat untuk campur tangan dalam urusan internal Maladewa, namun dengan keputusan Maladewa ini, barang kali New Delhi perlu mengambil sikap dalam pemilihan Presiden tahun mendatang negara ini.

http://iqna.ir/fa/news/3580193

captcha