IQNA

Penghentian Operasi Militer Myanmar terhadap Minoritas Muslim

22:34 - December 22, 2018
Berita ID: 3472756
MYANMAR (IQNA) - Tentara Myanmar dengan mengeluarkan pernyataan mengabarkan tentang penghentian empat bulan operasi militer terhadap minoritas Muslim di Rohingya.

Menurut laporan IQNA dilansir dari Reuters, kantor kepala tentara Myanmar pada hari Jum’at dengan mengeluarkan pernyataan mengumumkan bahwa operasi itu akan dihentikan selama 4 bulan di kawasan utara negara itu. Pernyataan itu tampaknya mengindikasikan keputusan kompromi yang bertujuan memulai pembicaraan damai antar kedua belah pihak.

Pernyataan itu mengatakan, tentara akan menghentikan operasi militer di utara dan timur negara itu hingga 30 April 2019. Diharapkan penghentian operasi militer akan memungkinkan negosiator militer untuk memulai pembicaraan dengan kelompok pemberontak yang telah menolak untuk menandatangani perjanjian gencatan senjata.

Seorang juru bicara pemerintah Myanmar, Zaw Htay, mengatakan pada konferensi pers di ibu kota: “Kami berharap tindakan ini akan membuahkan hasil yang baik.”

Tentara Myanmar telah melancarkan aksi militer selama puluhan tahun melawan kelompok-kelompok yang menyebut mereka "minoritas penyeru otonomi."

Sejak 2011, dengan runtuhnya perjanjian antara tentara Myanmar dan Tentara Independen Kachin, lebih dari 100.000 minoritas Rohingya telah terlantar akibat konflik militer.

Analis politik Myanmar, Maung Maung Soe mengatakan bahwa untuk pertama kalinya dalam tiga dekade terakhir, pemerintah Myanmar secara sepihak mengumumkan gencatan senjata. Dia menambahkan bahwa ditakutkan gencatan senjata ini tidak mencakup kawasan krisis Rakhine, di barat Myanmar.

 

http://iqnanews.ru/fa/news/3774356

 

captcha