IQNA

Tinjauan Perkembangan di Afganistan;

Dari Keraguan tentang klaim Taliban hingga Pengeboman Berdarah di Bandara Kabul

5:29 - August 28, 2021
Berita ID: 3475658
TEHERAN (IQNA) - Sementara Taliban telah mengumumkan bahwa mereka akan membentuk pemerintahan inklusif di Kabul, para pejabat di seluruh dunia ragu akan klaim tersebut dan telah membuat sikap mereka terhadap Taliban tergantung pada perilaku kelompok itu.

IQNA melaporkan seperti dilansir Aljazeera.net, Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Kamis bahwa Rusia belum mengklarifikasi posisinya terhadap Taliban dan sedang memantau perlakuan kelompok tersebut terhadap orang-orang Afganistan dan diplomat Rusia.

"Moskow tertarik pada perdamaian dan stabilitas di Afganistan dan kemungkinan akan melanjutkan kontaknya dengan Washington mengenai perkembangan di negara itu," kata Peskov dalam konferensi pers.

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan mitra Tajiknya Emomali Rakhmon juga membahas perkembangan di Afganistan.

Sebuah pernyataan dari Istana Elysee mengatakan Macron dan Rakhmon akan bertemu di Prancis pada 13 Oktober.

Presiden Tajikistan mengatakan pada hari Rabu bahwa negaranya tidak menerima pemerintah Afganistan, yang tidak mencakup semua negara dan perwakilan dari semua kelompok etnis, dan menuduh Taliban gagal memenuhi janji inklusivitasnya.

Kesinambungan penarikan pasukan Barat dari Kabul dan insiden pesawat Italia

Jens Stoltenberg, sekretaris jenderal Organisasi Perjanjian Atlantik Utara, mengatakan bahwa dalam salah satu operasi evakuasi terbesar di dunia, aliansi akan mengevakuasi 20.000 orang sehari dari Afganistan dengan 80 pesawat, namun hari ini, sebuah pesawat angkut militer Italia yang membawa 98 warga sipil Afganistan ditembak jatuh saat lepas landas dari bandara Kabul di ibukota Afganistan.

Badan intelijen Italia mengkonfirmasi penargetan pesawat angkut militer C-130, Angkatan Udara negara ini saat lepas landas dari Bandara Internasional Kabul. Namun, sumber berita melaporkan bahwa pilot pesawat mampu dengan terampil mencegah kecelakaan dan mengangkut penumpang dengan aman ke Pangkalan Udara Al-Salem di Kuwait.

Tahanan rumah Hamid Karzai dan Abdullah Abdullah

Menurut CNN, kelompok Taliban telah mengambil tindakan terhadap mantan Presiden Afganistan Hamid Karzai dan Abdullah Abdullah, ketua Dewan Rekonsiliasi Nasional Tertinggi.

Jaringan mengkonfirmasi hari Kamis, mengutip sumber informasi bahwa Taliban telah menyita senjata tim keamanan Karzai dan menyita kendaraannya.

Karzai dan Abdullah adalah pejabat tertinggi di bekas pemerintah Afganistan yang memulai pembicaraan dengan kelompok itu setelah Taliban menguasai Kabul dan menggulingkan Ashraf Ghani.

Ledakan di Bandara Kabul

Aljazeera mengutip sumber-sumber rumah sakit di Kabul yang mengatakan bahwa dua ledakan bom di dekat Bandara Internasional Kabul telah menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai sedikitnya 110 orang, dan bahwa Pentagon telah mengkonfirmasi sejumlah tentara AS telah tewas.

Fox News mengkonfirmasi bahwa empat Marinir AS tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan teroris di Bandara Kabul pada Kamis sore.

Dari Keraguan tentang klaim Taliban hingga Pengeboman Berdarah di Bandara Kabul

Departemen Luar Negeri AS telah meminta warganya untuk menghindari pergi ke Bandara Kabul dan menjauh dari pintu masuknya untuk sementara waktu.

Taliban menyebut ledakan itu sebagai tindakan teroris dan ISIS yang bertanggung jawab, dengan beberapa sumber berita mengklaim bahwa ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Menyusul dua ledakan besar di dekat Bandara Kabul di Afganistan, sumber media dan berbagai negara, termasuk Prancis, Jerman, Swedia, Inggris dan Amerika Serikat, bereaksi terhadap insiden tersebut. (hry)

 

3993261

captcha