IQNA melaporkan seperti dilansir LiputanIslam.com, “IAEA, AS dan tiga negara Eropa harus tahu bahwa tidak bisa mereka tinggal diam terhadap aksi teror Zionis dan tidak mencegahnya, tapi di saat yang sama menyerukan pemantauan lanjutan dan kehadiran kamera IAEA di fasilitas di mana tindakan sabotase itu telah dilakukan di sana,” tegas Gharibabadi.
“Ketika kamera pengawas milik IAEA tergagalkan oleh Rezim Zionis jangan berharap Iran akan memasangnya kembali tanpa ada (sanksi) yang harus dibayar rezim ini dan tanpa ada tindakan apapun dari IAEA dan negara-negara Barat terhadap rezim ini,” imbuhnya.
Gharibabadi menyatakan bahwa perjanjian baru-baru ini antara Iran dan IAEA sepenuhnya dilaksanakan dalam waktu yang disepakati.
“Republik Islam Iran juga memantau bagaimana iktikad baiknya ditanggapi dan akan mengambil tindakan yang tepat di setiap tahap,” ungkapnya.
Mengutip laporan anti-Iran dari Dirjen IAEA Rafael Grossi, tiga negara Eropa tersebut telah mengeluarkan pernyataan yang menuduh Teheran gagal untuk sepenuhnya mematuhi perjanjian 12 September dengan IAEA. (HRY)