IQNA

Tinjauan Tentang Dua Karakteristik Alquran Sayidah Maksumah (sa)

16:35 - May 21, 2023
Berita ID: 3478405
Teheran (IQNA) - Sayidah Maksumah (sa) sebagai sosok perempuan yang mendapat didikan dari ajaran wahyu dan kebesaran jiwanya yang mengalami kebersamaan dengan tiga Imam Maksum pada masanya, menyadari bahwa cara untuk mencapai kebajikan dan dunia spiritualitas adalah kepatuhan dan mengikuti kepada para pemimpin Ilahi dan para Imam yang hadir di zamannya.

Sayidah Maksumah (sa) bermigrasi ke kota Thus (sekarang Khorasan) menuju ke tempat tinggal saudaranya dan imam zamannya yaitu Imam Ridha (as). Seorang penulis bernama Eshtihardi menulis: "Setelah para antek pemerintah Abbasiyah menghentikan kafilah Sayidah Maksumah (sa) di Saveh, sekitar 23 orang dari mereka terbunuh, sekelompok dari mereka ditangkap dan sekelompok lagi melarikan diri. Dikatakan bahwa Sayidah Maksumah (sa) juga diracun oleh para pelayan Bani Abbas di Saveh. Dan dalam keadaan sakit itu, kemuidan beliau memilih kota Qom karena (ketika itu sampai sekarang) Qom adalah pusat para pengikut Syiah, jadi beliau pun pergi ke Qom.

Peristiwa hijrah Sayidah Maksumah (sa) menuju Imam Ridha (as) adalah sebuah peristiwa seorang migran yang untuk bertemu Tuhannya, telah menyerahkan seluruh kepemilikannya dan pasrah pada segala hal yang akan menimpanya. Karena dia percaya bahwa untuk bertemu dengan Tuhannya dia harus mengikuti imam zamannya. Namun, dia ditakdirkan untuk mencapai posisi kesyahidan yang tinggi di tengah perjalanan, tetapi manifestasi yang jelas dari ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan hal ini, adalah firman Allah yang berbunyi:

وَمَنْ يَّخْرُجْ مِنْۢ بَيْتِهٖ مُهَاجِرًا اِلَى اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ اَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗ

Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah.

yang mendapat didikan dari ajaran wahyu dan kebesaran jiwanya yang mengalami kebersamaan dengan tiga Imam Maksum pada masanya, menyadari bahwa cara untuk mencapai kebajikan dan dunia spiritualitas adalah kepatuhan dan mengikuti kepada para pemimpin Ilahi dan para Imam yang hadir di zamannya. di mana Allah berfirman,

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ

Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu… Dia sampai pada keyakinan bahwa para imam (as) adalah para nabi Tuhan yang dianugerahkan Tuhan melalui mereka.(HRY)

captcha