Menurut Iqna, Hujjatul Islam wal Muslimin Seyyed Ibrahim Raisi, Presiden Iran, Minggu pagi kemarin, 01 Oktober, pada acara pembukaan Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-37, mengucapkan selamat atas hari kelahiran Nabi Islam (saw) dan Imam Ja’far as-Shadiq (as) dan datangnya Pekan Persatuan, mengatakan; kita harus menghidupkan kenangan dan nama-nama tokoh pemersatu yang ada di antara kita tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya tetapi tidak ada pada tahun ini, seperti Ayatullah Taskhiri dan Bapak Syeikh al-Islam serta para intelektual dan elit lainnya yang bekerja untuk mencapai persatuan di kalangan umat Islam.
Ia menyatakan bahwa masalah persatuan sangat penting dan urgensinya ditekankan hari demi hari di dunia Islam. "Kelapangan dada Nabi (saw) adalah nikmat terbaik dari Tuhan yang telah diberikan kepadanya. Dia adalah teladan terbaik bagi manusia masa kini. Mengikuti orang-orang kafir dan orang asing akan menyebabkan kita kembali dan berbuat dosa, dan hal ini telah ditegaskan dalam Alquran. Rahasia kemenangan umat Islam sepanjang sejarah adalah persatuan dan kesatuan mereka, dengan sentralitas keimanan kepada Tuhan, keimanan kepada Rasul-Nya, dan tuntunan Alquran. Oleh karena itu memandang orang asing dan melaksanakan keinginan mereka mewujudkan jalan kemunduran mereka.”
Dia melanjutkan, "Perhatian terhadap pembebasan Kota Jerusalem adalah indikator terpenting dari persatuan, dan umat Islam harus mempertimbangkan hal ini. Namun, mengenai normalisasi hubungan dengan rezim Zionis, seperti mengikuti jalur mundur dan kembali ke era jahiliyah, karena normalisasi adalah keinginan asing. Gerakan-gerakan takfiri, seperti insiden terorisme di Pakistan dan Afghanistan, mewajibkan kita untuk mencapai persatuan, dan dalam hal ini, pemahaman semua cendekiawan harus didasarkan pada pendekatan moderat dan kebencian terhadap takfiri. Kami tidak boleh menyerah kepada musuh dan harus tahu bahwa apa yang membuat musuh mundur adalah keteguhan, ketahanan, dan persatuan."
Hujjatul Islam Raisi menambahkan, Kami mengajak semua orang untuk bersatu mengikuti pemikiran para pemimpin Revolusi dan kami percaya bahwa diplomasi budaya dan diplomasi politik sangat penting dan para sarjana dan pemikir di bidang ini bisa efektif dan umat Islam di Asia, Eropa, Afrika dan Amerika harus terhubung dengan cara ini. (HRY)
4172310