IQNA

Kekosongan Tafsir Psikologis Alquran

17:35 - December 26, 2023
Berita ID: 3479399
IQNA - Meskipun terdapat upaya para mufasir sejak masa awal Islam untuk menafsirkan Alquran secara linguistik, fikih, dan filosofis, upaya-upaya di bidang penafsiran psikologis terhadap Alquran hanya sedikit dan tidak membuahkan hasil.

Menurut Iqna mengutip Al Jazeera, para ahli tafsir Alquran telah mencoba menafsirkan Alquran dengan cara yang berbeda sejak awal Islam. Upaya penafsiran sejak awal Islam terus berlanjut hingga saat ini sesuai dengan kebutuhan zaman dan pengetahuan para ahli tafsir. Tafsir sejak awal terfokus pada aspek linguistik dan sintaksis, kemudian pada aspek fikih dan filosofis. Sementara itu, pengetahuan yang berbeda seperti sejarah telah digunakan.

Penafsiran Alquran menyebabkan penelitian linguistik di dunia Islam berabad-abad yang lalu membahas persoalan-persoalan penting seperti metafora dan hal-hal terkait lainnya. Banyak peneliti sejarah sains menggambarkan penelitian ini sebagai sesuatu yang menakjubkan dan sangat tepat serta sebanding dengan upaya kontemporer di kalangan ahli bahasa Barat untuk menganalisis masalah linguistik.

Namun seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan manusia khususnya psikologi, maka penafsiran Alquran dari sudut pandang ini juga menarik perhatian para ulama, peneliti dan penafsir Alquran.

Usaha Al-Rafi

Abdul Ghani Al-Azhari, peneliti terkemuka Al-Azhari, menulis tiga artikel berjudul "Tafsir Psikologis Alquran" di majalah "Minbar al-Islam", yang baru-baru ini disusun bersama artikel lain. Dengan karya berjudul “Dalam Suasana Kisah-Kisah Alquran” yang diterbitkan oleh Al-Azhar sebagai bagian dari kumpulan kitab para ulama kontemporer Al-Azhar, ia mencermati tafsir para pendahulunya, termasuk Zamakhshari dan Razi, serta beberapa orang sezamannya, termasuk Abd al-Wahhab al-Najjar, dan mengkaji kisah-kisah Alquran.

جای خالی تفسیر روان‌شناختی از قرآن

Alquran dan psikologi

Mungkin pemikir kontemporer pertama yang memberikan perhatian khusus pada bidang ini dan mencoba menyikapinya secara ilmiah adalah Abdel Wahab Hamouda. Masalah ini ia ungkapkan dalam bukunya yang berjudul “Alquran dan Psikologi”. Belakangan, Muhammad Osman Najati, seorang sarjana Alquran asal Mesir, juga menerbitkan buku dengan judul yang sama.

Psikologi Alquran modern

Dr. Mustafa Mahmoud, pemikir Alquran lainnya di Mesir, juga pernah bekerja di bidang ini, ia mengkaji masalah ini dalam salah satu bukunya yang berjudul "Psikologi Alquran Modern" dan dalam bukunya "Rahasia Alquran" ia mendedikasikan sebuah bab ke “Psikologi Alquran”.

Upaya Muhammad Al-Bahi

Pemikir besar Islam, Muhammad al-Bahi, juga telah membahas tafsir psikologis sampai batas tertentu dalam bukunya yang berjudul "Al-Tafsir al-Maudhu’i lil Quran al-Karim: Tafsir Tematik Alquran". Menurut pengetahuan al-Bahi di bidang filsafat dan psikologi, ia membahas salah satu bagian dari bukunya tentang interpretasi psikologis Alquran. Namun sayang, dia meninggal sebelum merampungkan tafsirnya.

Tafsir "Dalam Naungan Alquran" oleh Seyyed Qutb adalah upaya paling penting untuk tafsir psikologis

Buku Seyyed Qutb "Dalam Naungan Alquran " dapat dianggap sebagai upaya terpenting di antara penafsiran baru Alquran, yang sangat dekat dengan penafsiran psikologis. Ia menggunakan latar belakang studinya dalam bidang linguistik, sastra dan kritik sastra, dan dalam buku “Ilustrasi Artistik dalam Alquran” ia juga memberikan dasar-dasar penafsiran psikologis terhadap Alquran.

Kekosongan penafsiran psikologis Alquran yang lengkap

Namun jika dicermati upaya penafsiran Alquran secara psikologis, terlihat bahwa sebagian besar penafsiran tersebut berkaitan dengan dampak psikologis Alquran terhadap manusia atau faktor psikologis berupa bimbingan dan penyimpangan. Namun kajian terhadap seluruh ayat Alquran dari sudut pandang psikologis, seperti yang dilakukan dalam kajian fikih terhadap ayat-ayat Alquran dan topik penting "Ayat-Ayat Hukum", adalah suatu karya yang belum lengkap. Tampaknya menyusun tafsir psikologis Alquran dalam bentuk yang utuh memerlukan upaya yang dilakukan oleh para mufasir seperti al-Qurtubi di bidang Ayat al-Ahkam. (HRY)

 

4189675

Kunci-kunci: Tafsir ، Alquran 
captcha