IQNA

Akhlak Mulia dalam Perspektif Alquran

8:23 - March 12, 2024
Berita ID: 3479757
IQNA - Sekumpulan akhlak yang baik memiliki banyak dampak dalam hubungan antarmanusia dan sosial. Selain nasehat masyarakat umum, Alquran juga menasihati para Nabi agar bersikap lemah lembut dan memimpin umat dengan lebih baik.

Akhlak yang baik dan keterbukaan pikiran adalah salah satu ciri paling jelas yang mempengaruhi cinta dalam interaksi sosial dan memiliki efek luar biasa pada ucapan. Oleh karena itu, Allah swt menjadikan para nabi dan duta-duta-Nya menjadi orang-orang yang baik dan lemah lembut sehingga mereka dapat mempengaruhi orang dengan lebih baik dan menarik mereka kepada-Nya. Alquran menganggap keunggulan moral yang berharga ini sebagai anugerah besar dari zat Allah swt dan mengatakan:

«فَبِما رَحْمَة مِنَ اللهِ لِنْتَ لَهُمْ وَ‌لَو کنْتَ فَظّاً غَلیظَ الْقَلْبِ لانْفَضّوُا مِنْ حَولِک»

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. (QS. Ali Imran: 159)

Untuk mewujudkan tujuan Ilahinya, para Nabi menghadapi orang-orang dengan berakhlak baik, dengan kelembutan dan lapang dada yang sedemikian rupa sehingga tidak hanya membuat setiap pencari kebenaran mudah terpikat olehnya dan mengilhami mereka dengan kejelasan bimbingan, tetapi terkadang juga para musuh merasa malu dan berbalik. Contoh sempurna dari kebajikan ini adalah keberadaan Rasulullah saw, dan Alquran mengatakan dalam pujiannya:

«واِنَّک لَعَلی خُلُقٍ عَظیمٍ»

Sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam: 4)

Secara umum, akhlak yang baik mempunyai banyak pengaruh dalam hubungan antarmanusia dan sosial; misalnya, karakter yang baik menarik cinta dan perhatian orang. Menarik kasih sayang telah menghasilkan kepercayaan orang, dan dengan cara yang sama, berkah dan manfaat dihasilkan bagi orang yang berperilaku baik.

Dalam surah Al-Baqarah ayat 83, Allah berfirman dalam kedudukan mengambil sebuah perjanjian Ilahi dari Bani Israil:

«وَ قُولُوا لِلنّاسِ حُسْناً»

Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia.” (QS. Al-Baqarah: 83) Kata ini mengungkapkan pentingnya perilaku yang baik terhadap masyarakat, dan dengan demikian, perangai yang baik dan perilaku yang baik terhadap banyak orang telah termasuk di antara perintah Islam yang paling penting dan mendasar, yang disebutkan dalam ayat ini.

Selain itu, menurut surah Taha ayat 43 dan 44, perintah berperilaku baik dan berbuat baik terhadap manusia juga mencakup para musuh, terutama dalam kedudukan menyeru mereka kepada kebenaran. Oleh karena itu, ketika Nabi Musa (as) ditugaskan untuk menyampaikan pesan ilahi kepada Firaun, dia mendapatkan auiden ini:

«َفَقُولا لَهُ قَوْلًا لَيِّناً لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشى»

Tafsir ini menunjukkan bahwa jika larangan terhadap hal-hal negatif dan seruan kepada kebenaran dibarengi dengan sikap lemah lembut dan penuh kasih sayang, Diharapkan hal ini akan berdampak bahkan pada orang yang paling keras hati sekalipun. (HRY)

captcha