IQNA

Kedudukan Luhur Keteraturan dalam Islam

11:29 - May 09, 2024
Berita ID: 3480050
IQNA - Penekanan Amirul Mukminin terhadap keteraturan di saat-saat akhir hayatnya menunjukkan bahwa tujuan masyarakat Islam secara keseluruhan bergantung pada keberadaan dan terpeliharanya keteraturan pada tingkat makro masyarakat.

Pada pembahasan sebelumnya kita telah membahas tentang syarat dan akibat mengikuti syariah yang merupakan tatanan urusan manusia; artinya perlu ditaatinya hukum-hukum penerimaan keteraturan dalam segala aspek kehidupan. Namun agama secara eksplisit dan langsung menekankan pada menjaga keteraturan dan disiplin. Salah satu penekanan eksplisit Islam yang paling penting mengenai ketaatan terhadap keteraturan adalah kata-kata Amirul Mukminin (as) yang mengatakan: “Saya merekomendasikan Anda dan semua anak-anak dan keluarga saya dan siapa pun yang ingin mencapai kesalehan dan ketertiban Ilahi dalam kehidupan dan reformasi di antara manusia." Pentingnya keteraturan dalam kehidupan sedemikian rupa sehingga Amirul Mukminin (as) menekankan keteraturan pada saat-saat kritis dan menit-menit terakhir kehidupannya yang mulia sebelum memerintahkan salat, puasa dan sejenisnya. Beliau menempatkan disiplin setelah ketakwaan Ilahi dan memperluas alamat pernyataan ini kepada semua anggota masyarakat dengan interpretasi "setiap orang yang menerima surat saya".

Kini muncul pertanyaan bagaimana isu yang wajib dan penting serta mendasar ini tidak mendapat tempat dalam diskusi dan perbincangan kita dan tidak ditekankan. Penekanan Amirul Mukminin pada keteraturan perkara adalah bahwa masyarakat Islam mempunyai tujuan umum yang realisasinya tergantung pada keberadaan dan terpeliharanya keteraturan pada tingkat makro masyarakat, dan tanpa keteraturan maka tidak akan tercapai tujuan tertinggi dan terakhirnya. Pada dasarnya salah satu syarat sukses melakukan sesuatu hingga mencapai hasil adalah perilaku disiplin yang dilandasi perencanaan dan keteraturan.

Tentu saja keteraturan pada tingkat makro memerlukan komponen-komponen seperti pengorganisasian, kerapian, pemeliharaan keteraturan, penghindaran segala kekacauan, kemalasan dan penundaan dalam bekerja, agar seluruh masyarakat dapat menikmati keselarasan dan keteraturan secara utuh. Untuk menjelaskan tempat dan fungsi disiplin dalam sistem agama, kita harus fokus pada komponen-komponen seperti penentuan prioritas, pembagian waktu, pemprograman dan perencanaan urusan, apresiasi terhadap penghidupan dan keteraturan ekonomi. (HRY)

Kunci-kunci: Keteraturan ، dalam ، islam ، Imam Ali (as)
captcha