Menurut Iqna mengutip Kantor Berita Yonhap, sudah 70 tahun sejak Islam resmi masuk ke Korea Selatan selama Perang Korea (1950-1955) dengan kedatangan pasukan Turki yang bertempur bersama Korea Selatan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Periode terpenting penyebaran Islam di Korea bertepatan dengan Perang Korea pada tahun 1955, ketika tentara Turki mulai menyebarkan Islam dengan memasuki barak-barak Korea.
Federasi Muslim Korea akan mengadakan acara untuk memperingati 70 tahun masuknya Islam di Korea Selatan pada Rabu siang, 13 Agustus, di Hotel Plaza, Seoul.
Tokoh terkemuka dari negara-negara Islam, termasuk Usamah bin Ahmad Al-Jafal, Wakil Menteri Urusan Islam, Saleh bin Ibrahim Babir, Sekretaris Jenderal Forum Pemuda Muslim Dunia, bersama dengan duta besar negara-negara Arab dan Islam yang tinggal di Korea, pejabat pemerintah, dan akademisi Korea, akan menghadiri acara tersebut.
Acara akan dimulai dengan pembacaan ayat-ayat Alquran, diikuti dengan pidato oleh Kim Dong-ok, Presiden Federasi Muslim Korea Selatan, dan acara akan dilanjutkan dengan pengenalan duta besar delegasi diplomatik, siaran video dari Federasi Muslim Korea Selatan, dan jamuan makan malam.
Di sela-sela acara ini, akan diselenggarakan seminar halal internasional dengan partisipasi pejabat di bidang ini, antara lain Ehsan Owut, Sekretaris Jenderal Institut Standar dan Metrologi Negara-Negara Islam, dan Ahmad Haikal Hassan, Direktur Badan Pengawas Jaminan Produk Halal Indonesia.
Islam merupakan agama minoritas di Korea Selatan, dengan jumlah umat Muslim sekitar 0,2 hingga 0,3 persen dari populasi negara tersebut. Jumlah ini mencakup imigran Muslim dan sejumlah kecil penduduk asli Korea yang telah memeluk Islam. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, minat dan kecenderungan terhadap Islam telah meningkat di negara ini.
Saat ini, terdapat sekitar 250.000 Muslim yang tinggal di Korea Selatan, dengan 24 masjid dan 250 tempat ibadah di seluruh negeri.
Federasi Muslim Korea adalah sebuah organisasi Islam di Korea Selatan yang berupaya mempromosikan dan mengembangkan Islam serta menyediakan layanan bagi umat Islam di negara tersebut. (HRY)