
Raeisi mengatakan pada hari Selasa bahwa darah anak-anak Gaza yang menjadi syahid sangat kuat sehingga tidak hanya akan mengakhiri rezim tetapi juga mengakhiri ketidakadilan global.
“Kami tidak ragu bahwa darah 15.000 anak-anak Palestina yang tertumpah akan mengakhiri hidup Zionis dan membuat tatanan dunia saat ini menjadi adil,” katanya.
Presiden Iran mengatakan hal ini saat berpidato di Kongres Internasional Imam Reza (AS) ke-5 yang diadakan di kota Masyhad, Iran timur laut.
Ia juga memuji protes pro-Palestina di kampus-kampus di Amerika Serikat, dan mengungkapkan kekagumannya terhadap ribuan mahasiswa Amerika yang dengan berani membela kebenaran.
Presiden Iran mengatakan bahwa masyarakat dunia telah memahami bahwa sistem yang mengatur dunia saat ini tidak adil dan harus diubah.
“Siapa yang mengira bahwa universitas-universitas di dunia Barat dan Timur akan menuntut hak-hak seperti ini?” katanya.
Satu-satunya tujuan semua bangsa adalah membela rakyat Palestina yang tertindas dan melakukan protes terhadap para penindas.
“Saat ini, dunia umat manusia telah menyadari bahwa rezim Zionis adalah tumor kanker dan tumor ini harus dimusnahkan agar tidak hanya kawasan Timur Tengah tetapi dunia dapat mencapai perdamaian dan keamanan,” kata Raeisi.
Israel melancarkan kebrutalan di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melakukan operasi bersejarah terhadap entitas perampas kekuasaan sebagai pembalasan atas kekejaman yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.
Israel telah membunuh lebih dari 35.170 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Gaza sejak hari Oktober itu.
Anak-anak Palestina adalah salah satu kelompok demografi paling rentan yang terkena dampak genosida AS-Israel.
Serangan Israel di Gaza telah menimbulkan penderitaan besar pada warga sipil tak berdosa, terutama anak-anak, yang hidupnya hancur akibat serangan udara, pengungsian, dan kehilangan. (HRY)
Sumber: arrahmahnews.com