
Pada Hari Asyura, Sekretaris Jenderal Hizbullah Seyyed Hassan Nasrallah memuji kehadiran para hadirin yang berkabung pada upacara Asyura.
Pada awal pidatonya di hari Selasa itu, Hassan Nasrallah memuji masyarakat Lebanon karena mengambil bagian dalam acara berkabung meskipun ada ancaman keamanan.
Dia memuji muslim Sunni dan orang-orang Kristen Lebanon yang bergabung dengan Muslim Syiah dalam mendistribusikan makanan kepada masyarakat miskin.
Sayed Nasrallah juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban insiden penembakan di Muscat, Oman.
Sayed Nasrallah kemudian mengatakan bahwa Operasi Badai Al Aqsa yang dilakukan pada 7 Oktober tahun lalu oleh Perlawanan Palestina di Gaza “membantu meredakan perselisihan sektarian dan menyatukan umat Islam.”
Ia kemudian memperingatkan tentang upaya agen mata-mata Barat untuk menyebarkan perselisihan di kalangan umat Islam, dan menambahkan bahwa “Solidaritas di antara Front Perlawanan mengurangi ketegangan sektarian di wilayah tersebut.”
Pemimpin Hizbullah lebih lanjut menyerukan umat Islam untuk mengabaikan mereka yang berusaha memecah belah umat, dan lebih lanjut menyerukan kepada pengguna media sosial pro-Perlawanan untuk mengabaikan reaksi terhadap blogger anti-Perlawanan yang sepele.
Dia menggambarkan Operasi Badai Al-Aqsa sebagai pertempuran budaya terbesar entitas Zionis.
“Kita berperang dalam pertempuran Badai Al-Aqsa dengan cakrawala yang jelas dan janji Al-Quran bahwa entitas Zionis akan binasa,” katanya. (HRY)
Sumber: arrahmahnews.com