IQNA

Dialog IQNA dengan Ustad Seyed Fathullah Mujtabai: Cinta dan Riya dalam Puisi Hafez

7:39 - October 14, 2024
Berita ID: 3480917
IQNA - Ustad Seyed Fathullah Mujtabai, penulis buku Sharh Shekan Zalf percaya akan hal ini; masalah utama Hafez Shirazi adalah berfokus pada cinta dan mengutuk riya dan religiusitas lahiriah.

Ustad Seyed Fathullah Mujtabai, pensiunan profesor agama dan filsafat Timur, baru-baru ini berbicara dengan Kantor Berita Quran Internasional (Iqna) pada kesempatan Hari Hafez Nasional, yang diadakan pada hari Jumat tanggal 11 Oktober.

Ia mengartikan kata “hari esok” dalam puisi Hafez “Gar Mosalmani az in ast keh Hafez Dorad / Oh Agar az pi Emruz Bud Farda-i sebagai berikut: Dalam puisi Hafez, “hari esok” adalah bukti hari esok, dalam puisi Hafez, hari esok adalah kebangkitan dan kepastiannya, dalam kata-kata Hafez, hari esok adalah hari perhitungan dan kebalikan dari makna hari ini. Dari aspek agama, Hafez adalah seorang yang beriman; Alquran bergejolak aneh dalam puisi-puisinya. Namun dengan pemahaman Malamatiyyah (menyalahkan) yang dia miliki dari Alquran, bukan dengan pemahaman pada masanya. Tafsir Alquran dalam perkataan Hafiz adalah tafsir Malamatiy. Musuh terbesar dalam ucapan dan puisi Hafez adalah riya, ia telah berkali-kali berbicara dalam puisi-puisinya untuk mengecam religiusitas yang sok dan palsu. Menurut Hafez, musuh terbesar Islam adalah “Tadhahur/ Pamer/ Berpura-pura”. Dalam ajaran Malamatiyyah, kebohongan dan riya adalah dosa yang paling tinggi. Seorang Malamaty mustahil berbohong, bahkan mengandung kemaslahatan. Dalam budaya Iran kuno, kebohongan adalah “setan”. Kebohongan dan riya adalah satu keluarga. Hafez percaya bahwa kebohongan bukan hanya sebuah kata, tetapi juga sebuah tindakan, dan dalam arti tertentu, tindakan "Tadhahur/ Pamer/ berpura-pura" adalah sebuah "kebohongan". Oleh karena itu, Hafez Shirazi berbicara dalam kapasitasnya untuk menegur para pembohong dan pendusta. Dalam Alquran, kebohongan disebutkan lebih dari poin lainnya.

Namun hal ini harus dikatakan dengan jelas; pesan utama Hafez adalah cinta; kajilah kata cinta dalam divan Hafez, lihat betapa luas cakupan kata "cinta" dalam puisi Hafez.

Sejatinya, literatur Hafez dan Hafezologi terangkum dalam dua isu penting ini; seluruh divan Hafez menekankan dua isu ini. Yang satu adalah cinta dan yang lainnya adalah riya, dan kedua persoalan ini telah menjadi salah satu poros moral Malamatiyyah. (HRY)

 

3490250

Kunci-kunci: dialog ، iqna ، puisi Persia ، Hafez
captcha