Menurut Iqna mengutip Al Jazeera, surat kabar Spanyol El Pais menceritakan kisah Miriam Adelson, seorang wanita miliarder Israel-Amerika yang dengan murah hati menyumbangkan uang untuk kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih pada pemilu 5 November 2024.
Pierre Lomba, seorang jurnalis surat kabar berbahasa Spanyol ini, telah melihat kepresidenan Trump ketika ia memutuskan untuk memindahkan kedutaan Amerika di Israel [Palestina yang Diduduki] ke Yerusalem, dan menghadapi tentangan internasional.
Catatan ini menyatakan: Miriam dan suaminya Sheldon Adelson juga hadir pada acara pembukaan Kedutaan Besar Amerika pada tahun 2018, bersorak antusias dan tertawa terbahak-bahak.
Setelah itu, pasangan miliarder yang mendirikan kerajaan kasino Las Vegas Sands ini membeli kediaman mantan duta besar AS di Tel Aviv seharga lebih dari $80 juta untuk memastikan presiden AS berikutnya tidak akan mundur.
Kini, setelah kematian Sheldon Adelson pada tahun 2021, Miriam mengikuti jejaknya dan melanjutkan kontribusinya. Dia berusaha menjadi salah satu sponsor terbesar kampanye Trump sekali lagi untuk menjadi orang paling berpengaruh di masa kepresidenan Amerika berikutnya.
Siapa Miriam Adelson?
Miriam Adelson lahir di Tel Aviv pada tahun 1945 di sebuah keluarga Yahudi yang berimigrasi ke Tel Aviv dari Polandia, dan namanya adalah Miriam Farbstein sebelum dia menikah dengan Sheldon Adelson.
Setelah menerima gelar di bidang mikrobiologi dan genetika, ia bertugas di tentara Israel selama dua tahun dan kemudian bekerja sebagai dokter senior di unit gawat darurat sebuah rumah sakit Tel Aviv. Di sana ia bertemu suami pertamanya yang seorang dokter dan memiliki dua orang anak.
Pada tahun 1986, Miriam pindah ke New York City setelah menceraikan suaminya, dan keadaannya berubah setelah pertemuan romantis dengan Sheldon Adelson, seorang pengusaha Yahudi pada saat itu.
Miriam kemudian menulis, mengacu pada Theodor Herzl, pendiri gerakan Zionis: "Yang membuat saya tertarik pada Adelson adalah visi dan hasratnya, yang mirip dengan Herzl."
Selama bertahun-tahun, pasangan ini memperluas kerajaan mereka dan menciptakan kompleks kasino terbesar di dunia. Sehingga proyek mereka menyebar dari Las Vegas hingga Singapura dan Makau.
Keluarga Adelson segera menyadari bahwa uang adalah alat pengaruh terbaik.
Investasi politik keluarga Adelson
Ketika donasi pasangan tersebut meningkat, pengaruh mereka pun meningkat. Mereka menyumbang $25 juta untuk kampanye pertama Trump, dan pada tahun 2020, jumlah itu meningkat menjadi $90 juta. Pada pemilu tahun ini, Miriam dianggap sebagai pendukung terbesar kandidat Partai Republik di antara para sponsor, setelah menyumbangkan $100 juta kepada Trump.
Ketika Trump memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem, Koalisi Yahudi Partai Republik, yang didanai oleh keluarga Adelson, membayar iklan satu halaman penuh di New York Times. Dalam iklan tersebut, Trump digambarkan mengenakan topi Yahudi dan tangannya ditempelkan di tembok ratapan dan tertulis: "Presiden Trump berjanji dan dia menepati janjinya."
Kini, ketika pemilihan presiden AS tiba, muncul juga pertanyaan tentang apa yang diharapkan Miriam Adelson dari Trump sebagai imbalan atas sumbangannya yang besar. Wanita miliarder ini merupakan wanita terkaya ke-8 di seluruh dunia, dan kali ini ia belum puas hanya dengan menyumbangkan buku ke Gedung Putih. (HRY)