Menurut Iqna, mengutip Al-Seyassah, Nasser Al Hamad, kepala sekretariat administrasi wakaf Kuwait, mengatakan dalam konferensi pers: "Sekretariat wakaf telah melakukan banyak upaya untuk mengabdi pada kitab Allah dalam musabaqoh ini dengan tujuan meningkatkan jumlah para hafiznya."
“Upaya ini untuk menunjukkan peran Kuwait sebagai negara terdepan di kawasan dan dunia dalam mengabdi pada Alquran dan langkah-langkah yang diambil negara ini untuk meluluskan para penghafal Alquran yang terkemuka, dengan memperhatikan mereka dan mengambil manfaat dari keahlian mereka di bidang ini,” imbuhnya.
Al Hamad menyatakan total finalis musabaqoh Alquran Kuwait lebih dari 2.900 peserta laki-laki dan perempuan, terdiri dari 1.330 laki-laki dan 1.570 perempuan, sedangkan jumlah pemenang kelompok penyandang kebutuhan khusus mencapai 22 pemenang, laki-laki dan perempuan.
“21 kontestan laki-laki dan perempuan yang berasal dari lembaga pemasyarakatan, remaja dan warga panti sosial Kementerian Tenaga Kerja dan Sosial juga turut menjadi juara, dan kontestan tertua yang menjadi juara pada musabaqoh ini berusia 82 tahun dan termasuk dalam kelompok lanjut usia,” lanjutnya.
Nasser Al Hamad menyatakan bahwa Asosiasi Keterampilan Pembelajaran Alquran dan Ilmu Pengetahuan Alquran memenangkan penghargaan kesuksesan publik dan mengatakan: “Asosiasi Reformasi Sosial memenangkan Perisai Emas, Perisai Perak diberikan kepada Asosiasi Wanita Bayadir al-Salam, dan Persatuan Mibrat al-Mutamayyizin yang mengabdi pada Ilmu Alquran menerima perisai perunggu”. (HRY)