
Pada hari Jumat, para demonstran menggelar unjuk rasa di ibu kota Sana’a, dan provinsi Sa’ada, Hudaydah, Hajjah, dan al-Mahwit dengan slogan “Kami berdiri teguh bersama Gaza, kejayaan… tanpa batas dan tanpa garis merah,” sambil membawa bendera Yaman dan Palestina.
Unjuk rasa serupa juga berlangsung di provinsi Raymah, ʽAmran, Dhale, Lahij, Ma’rib, al-Bayda, Ta’izz, Ibb, dan Dhamar.
Para pengunjuk rasa menyuarakan solidaritas mereka dengan Palestina dalam menentang serangan Israel di Yaman, meneriakkan “Kami akan terus mengebom kalian… eskalasi demi eskalasi.”
Mereka memuji serangan terbaru Yaman yang dilakukan sebelumnya pada hari itu terhadap target-target Israel, dan menyerukan angkatan bersenjata untuk mengintensifkan operasi pembalasan mereka.
Juru bicara militer Yaman mengatakan pada hari Jumat bahwa angkatan bersenjata melakukan serangan drone dan rudal di bandara Ben Gurion Israel, “target vital” di Yaffa, dan sebuah kapal yang terkait dengan Israel di Laut Arab, sebagai tanggapan atas agresi Israel di Yaman dan Gaza.
Sebelumnya, setidaknya enam orang tewas dan 40 lainnya terluka ketika Israel melancarkan serangan udara di Bandara Internasional Sana’a, pelabuhan Laut Merah, dan pembangkit listrik pada hari Kamis.
Sebuah pernyataan, yang dikeluarkan pada protes tersebut, mengecam kebungkaman “memalukan” dari beberapa rezim Arab dan masyarakat internasional atas kejahatan Israel.
Sejak dimulainya perang genosida Israel di Jalur Gaza pada bulan Oktober 2023, pasukan Yaman telah melakukan sejumlah operasi untuk mendukung warga Gaza yang dilanda perang, menyerang target di seluruh wilayah Palestina yang diduduki, selain menargetkan kapal-kapal Israel atau kapal-kapal yang menuju pelabuhan di wilayah yang diduduki.
Israel melancarkan perang genosida di Gaza pada 7 Oktober 2023, setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa yang mengejutkan terhadap entitas pendudukan tersebut sebagai tanggapan atas kampanye pertumpahan darah dan penghancuran yang telah berlangsung selama puluhan tahun oleh rezim Israel terhadap warga Palestina.
Serangan berdarah rezim tersebut di Gaza sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 45.436 warga Palestina, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 108.038 lainnya. Ribuan lainnya juga hilang dan diduga tewas di bawah reruntuhan. (HRY)
Sumber: arrahmahnews.com