Menurut Iqna mengutip Sayedati, Kementerian Urusan Islam Saudi mendirikan stan di Pameran Buku Tunisia edisi ini dan menyumbangkan 6.000 eksemplar Alquran dari 10.000 eksemplar yang direncanakan kementerian sebagai hadiah bagi pengunjung.
Stan ini juga memamerkan koleksi publikasi dari Asosiasi Percetakan dan Penerbitan Alquran Raja Fahd, termasuk terjemahan Alquran, salinan Alquran dalam berbagai ukuran, dan berbagai buku ilmiah dari Kementerian Urusan Islam Saudi.
Penyajian serangkaian program elektronik interaktif dan aplikasi pendidikan, termasuk aplikasi haji dan umrah 3D dan ziarah virtual ke Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi (saw) di Madinah dengan menggunakan teknologi realitas virtual, menjadi bagian lain dari stan Saudi pada event budaya ini.
Kementerian Urusan Islam Saudi berpartisipasi dalam pameran buku di berbagai negara untuk memperkenalkan upaya negara tersebut dalam mengabdi kepada Alquran, Islam, dan umat Islam. Untuk tujuan ini, ia memamerkan produknya dan mendistribusikan Alquran di Pameran Buku Internasional ke-39.
Pameran Buku Internasional Tunisia ke-39 dimulai pada tanggal 25 April 2025 di Istana Pameran negara tersebut di kawasan Al-Karam dengan slogan "Mari membaca untuk berkreasi" dan akan berakhir Minggu, 4 Mei.
Sebanyak 29 negara berpartisipasi dalam pameran ini, dan Tiongkok menjadi tamu kehormatan dalam acara budaya ini. Tiongkok mendirikan standnya sendiri di area seluas lebih dari 500 meter, melibatkan 40 pusat penerbitan Tiongkok, serta menyelenggarakan berbagai kegiatan dan program. (HRY)