IQNA

Di Sesi Diskusi Para Pakar Alquran;

Menciptakan Kembali Musabaqoh Alquran bagi Mahasiswa Muslim dengan Perspektif Peradaban; Penekanan pada Pembentukan Identitas

19:28 - May 28, 2025
Berita ID: 3482123
IQNA - Sesi diskusi para pakar Alquran negara diadakan yang berpusat pada Musabaqoh Alquran Internasional Mahasiswa Muslim ketujuh, yang menekankan pada penciptaan kembali musabaqoh ini dengan pendekatan peradaban dan juga konsolidasi identitasnya.

Menurut Iqna, pertemuan pertama Dewan Diskusi Musabaqoh Alquran Internasional Mahasiswa Muslim ke-7 diadakan pada hari Minggu, 25 Mei, dengan dihadiri sejumlah pelopor, qari, hafiz, dalam pakar urusan Alquran di negara, di Aula Konferensi Shahid Taqavi Organisasi Akademik Alquran Negara.

Sesi ini dimulai dengan lantunan Mohammad Reza Pourzargari; Qari internasional negara, dan Jalil Beit Mashali; Ketua Lembaga Akademik Alquran negara dan sekretaris Musabaqoh Alquran Internasional Mahasiswa Muslim ke-7 berbagi beberapa poin tentang acara ini.

Dalam lanjutan pertemuan ini, masing-masing guru besar yang hadir menyampaikan pandangannya terhadap gemilangnya penyelenggaraan acara bertaraf internasional ini.

Poin-poin terpenting yang disebutkan adalah sebagai berikut:

- Dalam enam edisi terakhir musabaqoh ini, telah diikuti oleh 176 qari dan 154 hafiz Alquran.

- Musabaqoh edisi ketujuh ini akan diikuti oleh 43 qari, 72 hafiz, dan 24 karya di bidang teknologi baru Alquran.

- Cabang "Teknologi dan Produk-produk Baru Alquran" telah ditambahkan ke bidang Musabaqoh Alquran Internasional Mahasiswa Muslim ketujuh.

- Platform musabaqoh harus digunakan untuk mengekspresikan berbagai aspek niat Pemimpin Tertinggi dan surat penjelasannya kepada pemuda Eropa dan Amerika.

- Badan kemahasiswaan mempunyai isu dan perhatiannya sendiri-sendiri, sehingga dimensi kompetisi hendaknya sesuai dengan isu tersebut dan topik-topik yang dipercayai oleh mahasiswa hendaknya ditonjolkan.

- Perencanaan yang matang harus dilakukan untuk liputan musabaqoh yang luas melalui jaringan televisi, terutama jaringan luar negeri.

بازآفرینی مسابقات قرآن دانشجویان مسلمان با نگاه تمدنی؛ تأکید بر تثبیت هویت

- Disarankan agar cabang tartil, yang lebih populer di kalangan anak muda dan pelajar, ditambahkan ke dalam musabaqoh.

 - Semua negara yang menyelenggarakan musabaqoh internasional menyelenggarakan musabaqoh mereka di ibu kota, dan tampaknya prioritas pertama adalah menyelenggarakan musabaqoh ini di Teheran.

- Prestise Musabaqoh Alquran Internasional Mahasiswa Muslim adalah karena kehadiran komunitas pelajar, dan dengan demikian, program sampingan harus direncanakan secara tepat untuk komunitas ini.

- Dari nol hingga seratus musabaqoh harus diadakan di lingkungan universitas, dan segala sesuatu mulai dari unsur eksekutif hingga tempat penyelenggaraan harus diatur di dalam universitas.

- Semua peserta yang hadir di Iran harus dihormati secara setara, dan tidak semua terfokus harus diberikan pada juara pertama hingga ketiga.

- Tujuan utama musabaqoh harus terlihat sebagai sebuah slogan dalam semua aspek musabaqoh.

- Para elit wanita Alquran harus diundang untuk mengadakan pertemuan khusus.

Menurut Iqna, pertemuan yang berlangsung lebih dari dua jam itu dihadiri para guru besar seperti Abbas Salimi, Seyed Mohsen Mousavi Baladeh, Mohammad Ali Khajehpiri, Mehdi Gharesheikhloo, Seyed Abbas Anjam, Mohammad Hossein Mosayebzadeh, Mansour Ghasrezadeh, Mohammad Reza Pourmoin, Mohammad Hossein Mohammadzadeh, Mohammad Mehdi Bahrul Uloom, Seyed Hossein Mousavi Baladeh, Masoumeh Abbasi Nazari, Elham Mandegarmehr, Somayeh Hajali, Zakieh Abdollahian, Mehdi Seifi, dan Meysam Moafi. Behzad Mohammadi, perwakilan Kementerian Luar Negeri, juga hadir pada pertemuan tersebut.

Selain itu, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh guru besar seperti Haidar Kasmaei, Vali Yarahmadi, Mohammadreza Sotoudehnia, Mehdi Daghaghleh, Gholamreza Shahmiveh-Esfahani, Qasem Raziei, dan Karim Dolati. (HRY)

 

4284635

captcha