Menurut pernyataan juru bicara militer YAF, Brigadir Jenderal Yahya Saree, operasi ini menggunakan rudal balistik Zulfiqar dan “berhasil mengenai target dengan presisi tinggi,” menyebabkan gangguan besar dan dilaporkan memaksa empat juta warga Israel masuk ke tempat perlindungan, serta menghentikan aktivitas penerbangan di bandara tersebut.
Respons atas Genosida di Gaza dan Penodaan Al-Aqsa
Angkatan Bersenjata Yaman menyatakan bahwa serangan ini merupakan aksi balasan dalam solidaritas terhadap rakyat Palestina, dengan secara khusus menyebut “kejahatan genosida dan kelaparan” di Gaza serta pelanggaran yang terus terjadi di Masjid Al-Aqsa.
“Angkatan Bersenjata Yaman terus memantau perkembangan di Gaza, memberikan penghormatan atas pengorbanan rakyatnya yang gigih, dan menyampaikan salam militer pan-Arab dan Islam kepada Brigade al-Qassam, Brigade al-Quds, dan semua pejuang perlawanan,” bunyi pernyataan tersebut.
Yaman menegaskan kembali pendiriannya yang tak tergoyahkan: “Yaman yang bebas dan berdaulat tidak akan pernah meninggalkan Palestina, dan akan terus berada di sisinya hingga agresi dihentikan dan blokade dicabut.”
Israel Akui Peluncuran Rudal dari Yaman
Pada hari yang sama, militer pendudukan Israel mengonfirmasi bahwa sebuah rudal balistik diluncurkan dari wilayah Yaman dan menargetkan wilayah yang diduduki. Serangan ini memicu sirene dan reaksi sistem pertahanan udara di berbagai wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Al-Quds dan sejumlah permukiman ilegal di Tepi Barat bagian selatan.
Meski sumber militer Israel mengklaim telah melakukan upaya intersepsi, peluncuran ini menjadi bagian dari kampanye serangan jarak jauh Yaman yang berkelanjutan untuk mendukung Gaza.
Jejak Operasi Meluas: 44 Rudal Sejak Maret
Sejak Israel melanjutkan serangan militer skala penuhnya ke Gaza pada 18 Maret, gerakan Ansarullah di Yaman telah meningkatkan dukungan militer langsungnya dengan meluncurkan setidaknya 44 rudal balistik dan 10 drone ke wilayah Palestina yang diduduki.
Walaupun pejabat Israel mengklaim banyak proyektil tersebut gagal mencapai target, operasi yang konsisten ini telah membuka kelemahan serius dalam sistem keamanan Israel, menyebabkan gangguan dan kepanikan yang berulang di berbagai wilayah.
Operasi Hari Minggu: Rudal Hipersonik dan Serangan Drone
Pada hari Minggu, sebelum serangan hari Senin, Pasukan Rudal YAF melaksanakan operasi besar menggunakan rudal balistik hipersonik untuk sekali lagi menyerang Bandara Ben Gurion di Tel Aviv. Menurut Brigjen Saree, rudal tersebut berhasil mencapai sasarannya, memicu kepanikan massal dan penutupan sementara aktivitas bandara.
Secara bersamaan, Unit UAV Angkatan Bersenjata Yaman meluncurkan tiga drone yang menargetkan situs-situs penting milik Israel di wilayah Yafa (Tel Aviv), Isdud (Ashdod), dan Umm al-Rashrash (Eilat).
Operasi ini disebut sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina yang tertindas dan pasukan perlawanan mereka, serta sebagai penolakan tegas atas genosida yang sedang dilakukan oleh “Israel” di Jalur Gaza. (HRY)
Sumber: arrahmahnews.com