Menurut Iqna mengutip Al-Manar, Hizbullah Lebanon mengutuk keras serangan brutal dan berbahaya AS terhadap fasilitas nuklir Republik Islam Iran dalam sebuah pernyataan, menyebut tindakan tersebut sebagai manifestasi wajah asli Amerika sebagai ancaman terbesar bagi keamanan dan stabilitas regional dan internasional.
Dalam pernyataan ini, Hizbullah Lebanon mengumumkan: “Agresi biadab dan berbahaya Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir damai Republik Islam Iran merupakan pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional dan hukum humaniter, Konvensi Jenewa, dan Piagam PBB, yang melarang penargetan fasilitas nuklir dan penggunaan kekuatan terhadap negara merdeka. Ini juga merupakan eskalasi ketegangan yang gegabah, berbahaya, dan tidak diperhitungkan yang, jika tidak dihentikan dan posisi pencegahan diambil, akan memperluas lingkaran perang dan mendorong kawasan dan dunia menuju situasi yang ambigu”.
Pernyataan Hizbullah Lebanon juga menyatakan: “Penipuan terang-terangan Presiden AS Donald Trump dan serangan terhadap negara merdeka serta pemboman fasilitas nuklir damai di bawah pengawasan Badan Tenaga Atom Internasional menegaskan bahwa Amerika, bersama dengan para tiran arogansi global, hanya ingin menundukkan negara-negara yang bebas dan merdeka dari dominasi arogansi dan memaksa mereka untuk memilih antara dua pilihan: menyerah dan kehinaan atau kematian dan kehancuran”.
“Agresi ini menunjukkan partisipasi penuh dan langsung Amerika Serikat dan rezim Zionis dalam perencanaan dan pelaksanaan, tidak hanya dalam perang dengan Republik Islam, tetapi juga dalam semua perang dan kejahatan yang dihadapi wilayah tersebut, termasuk Gaza, Lebanon, Suriah, dan Yaman. Ini membuktikan kepada seluruh dunia bahwa Amerika Serikat adalah sponsor resmi terorisme dan tidak mengakui konvensi internasional, hukum kemanusiaan, komitmen, atau kewajiban,” tegas Hizbullah.
Pernyataan Hizbullah menegaskan: “Republik Islam Iran telah menekankan dan terus menekankan keamanan regional dan internasional lebih dari negara lain, dan telah berulang kali menekankan sifat damai program nuklirnya dan kesediaannya untuk mengadopsi diplomasi sebagai cara untuk menyelesaikan krisis, dari sudut pandang kedaulatan dan pelestarian hak-hak sahnya yang dijamin oleh hukum internasional”.
Hizbullah Lebanon mencatat: “Setelah agresi kriminal ini, Iran memiliki hak penuh untuk menanggapi dan mempertahankan wilayah, rakyat, dan kedaulatannya”. (HRY)
4290219