Menurut Iqna yang mengutip WAS, masjid bersejarah ini dinamai berdasarkan suku Bani Unaif dari suku Bali, suku yang saat itu bersekutu dengan penduduk Quba.
Beberapa sejarawan juga mengenal masjid ini dengan sebutan "Al-Sabh" atau "Al-Musabbih". Masjid ini dikenal dengan arsitekturnya yang asli dan sederhana; terbuat dari batu vulkanik berwarna gelap dan tidak memiliki atap. Luasnya sekitar 37,5 meter persegi.
Masjid ini telah menjalani pekerjaan restorasi yang sangat teliti sebagai bagian dari upaya Otoritas Pembangunan Daerah Madinah untuk melestarikan situs-situs Nabi dan sejalan dengan tujuan Visi Saudi 2030. Sebagai salah satu simbol hidup dari hijrah Nabi, Masjid Bani Anif merupakan simbol situasi manusia dengan muatan spiritual yang mendalam.
Masjid ini merupakan bagian dari proyek wisata budaya dan religi, dan Badan Pengembangan Daerah Madinah mengawasi pelaksanaannya dengan tujuan memperkenalkan situs-situs keagamaan dan sejarah Madinah kepada para peziarah dengan pendekatan yang komprehensif. (HRY)