Menurut Iqna mengutip Kantor Berita Resmi Irak (IWA), Gubernur Karbala, Nasif Al-Khattabi, mengumumkan dalam konferensi pers: “Kelompok intelijen falkon di provinsi Karbala, di bawah pengawasan langsung Pengadilan Investigasi Karbala, telah melaksanakan operasi intelijen dengan tingkat kerahasiaan dan akurasi yang tinggi”.
“Sebagai hasil dari operasi ini, 22 teroris ditangkap yang berencana melakukan tindakan kriminal, termasuk menanam bom pinggir jalan di jalur peziarah Arbain, menargetkan pasukan keamanan dan prosesi Huseini, serta mencoba meracuni tempat berkumpul para peziarah, terutama di wilayah selatan provinsi,” imbuhnya/
Nasif Al-Khattabi menyatakan: “Di antara operasi yang digagalkan, terdapat juga upaya untuk menargetkan salah satu Husainiyah yang terletak di jalur dari Karbala ke Najaf Asyraf, tetapi rencana ini digagalkan berkat kerja sama lembaga peradilan dan keamanan”.
Gubernur Karbala menekankan bahwa para terdakwa memiliki bukti yang membuktikan niat teroris mereka, dan mereka mengakui di pengadilan keanggotaan mereka dalam kelompok teroris ISIS.
Ia mengklarifikasi bahwa beberapa terdakwa telah berhubungan dengan pihak asing, termasuk seseorang yang pernah berhubungan langsung dengan rezim Zionis dan pendukung terorisme.
Sebagai penutup, Gubernur Karbala, seraya mengapresiasi peran Pengadilan Investigasi Karbala dan kelompok intelijen Falcon dalam menggagalkan rencana teroris, mengumumkan: “Upaya keamanan untuk melindungi para peziarah dan menyediakan lingkungan yang aman untuk acara keagamaan mendatang terus berlanjut”. (HRY)