IQNA

Wawancara IQNA dengan Aktivis Malaysia:

Kejahatan Anti Kemanusiaan Rezim Zionis Telah Membangkitkan Kesadaran Global

13:47 - September 24, 2025
Berita ID: 3482752
IQNA - Merujuk pada partisipasi aktivis dari puluhan negara dalam peluncuran armada Sumud, Dato Mohd Azmi Abdul Hamid mengatakan: "Inisiatif unik ini menunjukkan kebangkitan kesadaran global terhadap kejahatan rezim Israel yang biadab."

Dato Mohd Azmi Abdul Hamid, ketua Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM), mengatakan dalam sebuah wawancara dengan IQNA di sela-sela Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-39: "Faktor terpenting dalam persatuan umat Islam adalah keyakinan pada satu kiblat; kiblat bersama berarti satu otoritas di antara umat Islam, yaitu Tuhan yang Esa."

Ketua MAPIM Malaysia mengatakan: “Kita harus memiliki suara yang kuat untuk membela Palestina dan kaum tertindas di dunia Islam, serta mampu menggunakannya di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi internasional”.

“Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) berpotensi menjadi lembaga yang sangat tepat untuk menyelamatkan umat Islam dari situasi yang kita saksikan saat ini, tetapi organisasi ini harus benar-benar memenuhi kewajibannya untuk mendukung umat Islam di seluruh penjuru dunia,” tegas Ketua MAPIM Malaysia.

Ia menekankan bahwa masalah utama umat Islam adalah mereka bersatu dalam ucapan tetapi terpecah belah dalam praktik. “Kita harus menunjukkan persatuan dalam tindakan dan menunjukkan kepada musuh kekuatan dan pentingnya Umat Islam dengan memboikot dan menjatuhkan sanksi ekonomi kepada kekuatan-kekuatan arogan,” tegasnya.

Dato Mohd Azmi Abdul Hamid melanjutkan: “MAPIM mengutuk keras agresi militer ilegal dan tak beralasan yang baru-baru ini dilakukan oleh Amerika Serikat dan Israel terhadap wilayah Iran, termasuk fasilitas nuklir dan sipil. Tindakan tersebut jelas merupakan pelanggaran hukum internasional, kedaulatan Iran, dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa”.

“Pemerintah Malaysia juga telah mengambil sikap yang jelas dan tegas dengan secara resmi mengutuk dan meminta pertemuan darurat di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi Kerja Sama Islam untuk mengatasi agresi ini. Malaysia tidak tinggal diam sementara hukum internasional dilanggar oleh negara-negara yang bertindak tanpa hukuman,” tegasnya.

Perlunya membangun aliansi yang kuat di antara negara-negara Islam

Ia menambahkan: “Negara-negara mayoritas Muslim seharusnya tidak lagi meminta bantuan dari sistem yang tidak efektif seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa. Mereka harus menciptakan aliansi diplomatik paralel melalui Organisasi Kerja Sama Islam, Gerakan Non-Blok, ASEAN, BRICS, dan aliansi multilateral lainnya untuk mengungkap, mengisolasi, dan menekan para agresor”.

Ia melanjutkan: “Malaysia, sebagai negara mayoritas Muslim terkemuka dan anggota Gerakan Non-Blok, memiliki kredibilitas dan moralitas yang diperlukan untuk memimpin upaya melawan agresi Israel melalui cara-cara diplomatik, hukum, dan strategis”.

Armada Global Sumud; Sebuah Inisiatif Simbolis dari Orang-orang Merdeka Dunia

Ia menambahkan: “Salah satu langkah positif yang diambil untuk mendukung rakyat Gaza yang tertindas dan membantu mematahkan pengepungan jalur ini adalah peluncuran Armada Global Sumud Flotilla. Armada Global, dari berbagai negara termasuk Tunisia, Maroko, Spanyol, Italia, dan Malaysia, melanjutkan perjalanannya dengan tujuan mematahkan pengepungan Gaza, meskipun telah diserang beberapa kali oleh Israel”.

Dato Mohd Azmi Abdul Hamid melanjutkan: “Armada ini, dengan partisipasi warga negara yang berpikiran bebas dari berbagai negara, bertujuan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dan menarik perhatian global terhadap situasi kemanusiaan yang memprihatinkan yang dialami rakyat Palestina dan perlunya mengakhiri perang di Gaza. Negara-negara yang disebutkan menekankan bahwa tujuan-tujuan seperti perdamaian, pengiriman bantuan kemanusiaan, dan penghormatan terhadap hukum internasional, termasuk hukum humaniter, merupakan nilai-nilai bersama negara-negara ini”. (HRY)

 

4306212

captcha